Rabu, 26 Mei 2010

Gubernur Sulawesi Utara Drs Sinyo Harry Sarundajang mengatakan, pembangunan sektor perkebunan bagi perekonomian Sulut masih tetap dominan dengan luas areal perekebunan 395.665 HA, dan perkebunan swasta/negara 11.803 HA, diamana didalamnya terdapat perkebunan kelapa seluas 273.194 HA atau 71, 21 % dari luas areal perekebunan.

Hal itu dikatakan Gubernur saat membuka kongres Kelapa Nasional ke VII di ruang Mapalus Kantor Gubernur, Rabu (26/5). Sarundajang menyebutkan, besarnya peranan perkebunan ditujukan oleh dominasi lahan perekbunan yang menempati kurang lebih 70 % dari total luas areal pertanian Sulut, dan diperkirakan 60 % penduduk Sulut pendapatannya bersumber dari komoditi perkebunan, terutama komoditi kelapa, cengkih, pala dan vanila, katanya.

Selain itu Sarundajang juga mengatakan, guna mendukukung program agropolitan melalui komoditi kelapa, Dinas Perkebunan Sulut kini sedang mengembangkan sedikitnya tiga program diversifikasi produk kelapa yakni melalui pola peremajaan, pola pengembangan rehabilitasi dan diversifikasi produk oleh industri kelapa.

Pola pengembangan peremajaan tanaman kelapa melalui dana APBN seluas 1.895 HA serta lewat APBD seluas 1.150 HA , sedangkan pola pengembangan rehabilitasi tanaman kelapa melalui APBN, pengendalian busuk pucuk 1.014 HA, sexsava SP 300 HA dan oryctes SP 350 HA. Melalui APBD, pengendalian sexsava SP 100 HA dengan lokasi Kecamatan Dumagin Bolsel. Sementara untuk diversifikasi produk oleh industri kelapa di Sulut mulai berkembang seperti produk industri kayu kelapa, VCO, Natadecoco, tepung kelapa dll, jelas sarunajang.

Kegiatan yang dihadiri Wakil Menteri Perindustrian dan perdagangan itu Sarundajang menyebutkan pula permasalahan pembangunan perkebunan khususnya komoditi kelapa walaupun mempunyai potensi yang sangat besar namun sayangngnya hingga kini belum mampu menjadi sumber pendapatan utama bagi keluarga tani, karena produktifitas tanaman dan nilai tukar produk primer yasng dihasilkan berupas kopra harganya selalu cenderung menurun.

Untuk itu Ia berpesan kiranya sistem usaha tani tradisional dan industri primer parsial perlu diubah menjadi sistem usaha difersifikasi industri agribisnis berbasis kelapa yang mempunyai daya saing tinggi serta keunggulan komparatif yang dimiliki hendaknya segera diikuti dengan keunggulan kompetitif ajaknya

0 komentar:

Posting Komentar