Kamis, 23 September 2010

Harus kita akui dengan jujur, bahwa Sulawesi Utara sampai saat ini semakin maju dan berkembang pada arah yang lebih baik, ujar Gubernur Sulut, Drs. S. H. Sarundajang saat menjadi Irup pada upacara bendera memperingati Hari Ulang Tahun ke-46 Provinsi Sulawesi Utara yang dilaksanakan dihalaman Kantor Gubernur, Kamis (23/9).

Sarundajang mengatakan, pembangunan di Sulawesi Utara berlangsung secara kontinu, komplementer dan sinergis dari berbagai lintasan ruang dan waktu. Apalagi dengan data statistik hasil sensus tahun 2010, jumlah penduduk Sulawesi Utara sebesar 2.265.937 jiwa, kita harus semakin bekerja keras dan semakin bekerja cerdas karena kedepan, tantangan pembangunan daerah semakin besar dan kompleks.

Sarundajang menyebutkan, untuk mempercepat pencapaian visi pembangunan Sulawesi Utara, diperlukan Grand Design Pembangunan yang mampu mengarahkan daerah ini sebagai salah satu Special Economic Zone, yakni dengan mewujudkan Sulut sebagai Pintu Gerbang Indonesia di Kawasan Asia Pasifik.

Kegiatan yang bertemakan “Melalui HUT ke-46 Provinsi Sulawesi Utara kita perkuat nilai- nilai kearifan local dalam rangka memantapkan komitmen untuk mewujudkan Sulawesi Utara menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru kawasan timur Indonesia dan sebagai pintu gerbang dikawasan Asia Pasifik”, kita harus optimis, bahwa berbekal potensi yang ada dan diperkuat dengan sinergitas seluruh komponen anak bangsa di Sulawesi Utara, baik jajaran pemerintah diberbagai tingkatan, DPRD, serta seluruh elemen mansyarakat yang terbingkai dalam Spirit Mapalus, Mapaluse dan Moposad, ujar SHS.

Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Sulawesi Utara ke-46 ini dihadiri unsur Muspida Sulut, Bupati/Wslikota se- Sulut serta para pejabat Pemprov, juga keluarga mantan Gubernur dan wagub Sulut, petinggi TNI/ Polri serta tokoh Agama dan tokoh masyarakat dan pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta di daerah ini

Jumat, 27 Agustus 2010

Rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Provinsi Sulawesi Utara ke-46 tahun 2010 terus dimatangkan persiapannya oleh Panitia Pelaksana yang diketuai oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Sulawesi Utara Jeffry Korengkeng, SH.M.Si. Peringatan HUT Provinsi Sulawesi Utara tahun ini memiliki nuansa khusus karena di Bulan September ini perjalanan sejarah Provinsi Sulawesi Utara juga akan ditandai dengan babak baru pemerintahan dengan akan dilantiknya Gubernur dan Wakil Gubernur ke-15 dan merupakan gubernur ke-2 yang dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilihan Umum Kepala Daerah secara langsung.

Setelah dilakukan rapat perdana pada hari Jumat tanggal 20 Agustus 2010 yang menghadirkan seluruh seksi dan SKPD terkait, pada hari Kamis 26 Agustus 2010 dilakukan lagi Rapat yang melibatkan Pemerintah Kabupaten dan Kota se Sulawesi Utara. “ Kehadiran Pemerintah Kabupaten/Kota sangat penting karena Hari Ulang Tahun Provinsi untuk tahun ini akan dijadikan momentum untuk menumbuhkan kebanggaan seluruh masyarakat Provinsi Sulawesi Utara sampai ke pelosok-pelosok di kabupaten/kota. Oleh karena itu diharapkan Pemerintah Kabupaten/Kota juga akan melaksanakan kegiatan di kabupaten/kota masing-masing agar nuansa peringatan HUT Provinsi ini dapat dirasakan dan dinikmati serta dimeriahkan oleh seluruh masyarakat Provinsi Sulawesi Utara”. Demikian Ketua Panitia, Jeffry Korengkeng, SH.M.Si yang memimpin Rapat dengan didampingi oleh Sekretaris Panitia, Kepala Biro Pemerintahan dan Humas Setdaprov Sulut Drs. Marhaen R Tumiwa, M.Pd.

Kepala Bagian Humas Biro Pemerintahan dan Humas Setdaprov Sulut Ch. Sumampow, SH.M.Ed mengatakan rangkaian peringatan HUT ke-46 Provinsi Sulawesi Utara akan diawali dengan Jalan Sehat Massal yang akan diikuti oleh Pemerintah Provinsi Sulut dan Komponen masyarakat lainnya pada tanggal 3 September 2010. Kegiatan-kegiatan lainnya yang akan dilaksanakan adalah Pameran Pembangunan yang akan melibatkan SKPD Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, BUMN/BUMD, Perbankan dan unsur TNI/Polri, Lomba Pegawai Berprestasi dan Lomba Peraturan Baris Berbaris (PBB), Lomba Olahraga yang juga akan diisi dengan beberapa jenis olahraga tradisional seperti Gasing dan Putar Dodutu , Lomba Kesenian yang akan dilakukan di lokasi Stand Pameran Kayuwatu, Ziarah ke makan mantan Gubernur serta Pejuang Nasional DR. Sam Ratulangi dan Upacara Puncak yang akan dilakukan di halaman kantor Gubenur Sulut pada tanggal 23 September. Upacara kali ini juga akan mengikutsertakan perwakilan dari Kabupaten/Kota se Sulawesi Utara. Sehubungan dengan itu dimintakan kepada seluruh SKPD Provinsi dan juga pemerintah Kabupaten/Kota untuk mengambil bagian pada setiap kegiatan yang akan dilaksanakan serta mempersiapkan stand pameran masing-masing untuk menampilkan keberhasilan pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan selama 5 tahun. Setelah pelaksanaan Upacara, akan dilaksanakan Sidang Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Sulut dalam rangka HUT ke-46 Provinsi Sulawesi Utara. Pada kesempatan ini para teladan dan yang berprestasi tingkat provinsi Sulawesi Utara dan Nasional juga diharapkan hadir dan mengikuti Sudang tersebut.

Kamis, 26 Agustus 2010

Diketahui bersama, korupsi di Indonesia sudah sejak dulu telah menjadi masalah dalam sistem pemerintahan, Hal itu dikatakan Plt. Gubernur Sulut Drs Robby J Mamuaja ketika membuka Workshop Sosialisasi Proyek ” The Suport To Indonesia’s Islands Of Integrity Program For Sulawesi (SIPS)” di Quality Hotel Manado, Kamis (26/08).

Sejak awal pemerintah Indonesia telah menyatakan bahwa korupsi merupakan musuh bersama yang harus diberantas. Namun demikian upaya pemberantasan korupsi tidak semudah membalikan telapak tangan. Karena itu, fenomena korupsi masih saja mewarnai tata kelola dalam sistem pemerintahan di tanah air hingga saat ini, ujar Mamuaja.

Sosialisasi yang turut menghadirkan M Yasin salah seorang Wakil Ketua Bidang Pencegahan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Mamuaja mengakui korupsi bukan saja menjadi permasalahan di Indonesia, tetapi sudah merupakan permasalahan global di seluruh dunia. Saat ini Tidak ada satu pun negara yang dapat mengklaim bahwa pemerintahannya bebas dari korupsi. Justru yang ada adalah negara yang mampu menekan korupsi itu sendiri sampai pada tingkat terendah, jelasnya.

Sosialisasi yang turut pula di hadiri para Bupati/Walikota se- sulut ini, Mamuaja menyebutkan, pemprov. Sulut telah melaksanakan upaya-upaya pemberantasan korupsi yang didukung dengan berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sejak awal pemprov telah berkomitmen untuk membangun suatu model pemerintahan yang baik yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Komitmen untuk membangun pemerintahan yang baik ini merupakan salah satu program prioritas pemprov sulut yang akan senantiasa diupayakan secara terus menerus melalui suatu langkah dan upaya nyata, jelas Mamuaja.

Aktualisasi dari komitmen mewujudkan pemerintahan yang baik serta bebas dari korupsi Mamuaja menyebutkan pula antara lain, melalui pencegahan secara dini terhadap berbagai perilaku korupsi dengan mengektifkan sistem pengawasan fungsional dan waskat. Dan bagi pegawai pemprov yang melakukan tindakan korupsi akan mendapat sanki tegas dari pimpinan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku, tambah Mamuaja
Permasalahan hutan di Indonesia bukan lagi hanya menjadi urusan domestik belaka, namun sudah menjadi keprihatian dunia internasional. Mereka menempatkan isu pelestarian hutan di tanah air kedalam bagian penting dari setiap proses negosiasi. Hal itu dikatakan Asisten Pemerintahan dan Kesra Jeffry Korengkeng SH, Msi ketika membuka Sosialisasi PP. No.10/2010 tentang tata cara perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan dan PP. No. 24/2010 tentang penggunaan kawasan hutan yang digelar Dinas Kehutan Provinsi Sulut di ruang mapaluse, Kamis (26/08).

Korengkeng, menyebutkan keprihatinan dunia internasional terhadap penanganan sekaligus permasalahan hutan yang terjadi selama ini di tanah air di akuinya lebih disebabkan akibat lemahnya penegakan hukum, tumpang tindinya aturan di bidang hukum serta adanya multi tafsir bidang hukum yang berbeda–beda serta kurangnya sosialisasi stake holders bidang kehutanan kepada masyarakat.

Di sadari bahwa perubahan fungsi dan perubahan peruntukan kawasan hutan dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan dinamika pembangunan nasional serta aspirasi rakyat dengan tetap berlandaskan pada optimalisasi distribusi fungsi dan manfaat kawasan hutan secara lestari dan berkelanjutan serta keberadaan kawasan hutan dengan luasan yang cukup, dan sebaran yang proporsional. Dengan terbitnya PP menyangkut perubahan fungsi dan perubahan peruntukan kawasan hutan, diharapkan akan memberikan kejelasan bagi pengguna atau pemanfaatan kawasan hutan serta kepastian hukum dan kepastian berusaha untuk kepentingan diluar kehutanan, ujar Korengkeng.

Untuk itu Pemprov Sulut memberi apresiasi yang tinggi kepada Kementrian Kehutanan, melalui Ditjen planologi kehutanan dan direktur perencanaan kawasan hutan yang telah menggelar sosialisasi didaerah ini. Pemprov memandang kegiatan ini sangat penting dan strategis bagi upaya kita bersama mewujudkan peruntukan fungsi dan pengunaan kawasan hutan dibumi nyiur melambai tercinta ini, tambah Korengkeng.

Hadir dalam sosialisasi tersebut, Setditjen planologi kehutanan Ir. M Ali Arsyad, MSc, Direktur Perencanaan kawasan hutan Ir Basoeki Karyaatmadja, MSc serta seluruh SKPD terkait se Provinsi Sulut

Rabu, 25 Agustus 2010

Pelaksana Tugas Gubernur SulawesiUtara Drs. R.J. Mamuaja hari ini menerima Tim Canadian International Development Agency (CIDA) bersama Tim KPK di ruang kerja Gubernur. Kunjungan Tim ini adalah untuk melaporkan persiapan pelaksanaan Program yang dikemas dalam Cowater Project dalam rangka pemberian Technical Assistance yang difokuskan pada 3 kegiatan utama yaitu Penguatan pelaksanaan One Stop Service (Pelayanan Satu Atap), Proses Pengadaan Barang dan Jasa secara Elektronik, dan penguatan mekanisme penyelenggaraan pemberian insentif kinerja yang di Sulawesi Utara sudah dilaksanakan dalam bentuk pemberian Tunjangan Kinerja Daerah.

Kegiatan ini adalah program Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilaksanakan di dua provinsi yaitu Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Program ini dilaksanakan dalam rangka upaya menuju penyelenggaraan Good Govenrnance and Clean Government yang saat ini sedang terus digiatkan.

Tim ini melaporkan kepada Bapak Plt. Gubernur tentang rencana penyelenggaraan Workshop yang akan dilakukan tanggal 26 Agustus 2010 di Hotel Quality. Workshop itu akan diikuti oleh Pemerintah 15 Kabupaten/Kota se Sulut dan Pemerintah Provinsi. Melalui worshop ini akan ditentukan 4 kabupaten/kota sesuai dengan kriteria dari KPK dan CIDA ditambah Pemerintah Provinsi untuk dipilih menjadi Pilot Project pelaksanaan kegiatan tersebut dan nantinya akan dibantu oleh CIDA. Hasil pelaksanaan pilot project tersebut nantinya akan menjadi model bagi kabupaten/kota yang lain dalam hal Pelayanan Satu Atar, Pengadaan Barang dan Jasa secara Elektronik dan Penguatan Penyelenggaraan Pemberian Insentif Kinerja.

Tim ini terdiri dari Patricia Mc Cullagh (Head of CIDA), Willian Cartier (Project Director Cowater), Ted Robinson (Project Principle), Renaldy Marthin (dari CIDA) dan dari pihak KPK Doni Muhardiyansyah (Direktur Litbang KPK), dan Dian Patria.

Plt Gubernur menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada KPK dan CIDA atas kepercayaan yang diberikan untuk melaksanakan kegiatan ini sekaligus menyatakan dukungan sepenuhnya dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara karena hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk menuju Good Governance and Clean Government dan mempertahankan Opini WTP yang telah diraih. Pada kesempatan ini Plt. Gubernur meminta kepada tim ini untuk melihat langsung pelaksanaan One Stop Service di Kantor Pelayanan Satu Atap, juga di Samsat Manado, dan juga di Badan Kepegawaian Daerah untuk mengetahui mekanisme pemberian Tunjangan Kinerja Daerah (TKD).

Senin, 23 Agustus 2010

Hari ini delegasi dari kurang lebih 15 negara Asean Regional Forum dan negara mitra Asia dan Eropah memulai Initial Planning Conference and Site Survey Disaster Relief Exercise (DIREx) 2011. Pertemuan ini akan berkangsung sampai dengan tanggal 27 Agustus 2010 dan diisi dengan kegiatan-kegiatan peninjauan langsung ke lokasi tempat penyelenggaraan Latihan Penanggulangan Bencana Alam yang menurut rencana akan dilaksanakan pada bulan Maret 2011. Delegasi peserta termasuk unsur TNI, Badan Penanggulangan Bencana, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informasi Badan SAR Nasional dan pemerintah Provinsi Sulawesi Utara akan melakukan kunjungan di lokasi sekitar pantai Wori, sampai ke pantai Desa Kimabajo, dan Kota Bitung juga Pulau Mantehage, Pulau Siladen dan Pulau Bunaken untuk melihat dari dekat tempat-tempat yang akan menjadi lokasi pelaksanaan DIREx tahun 2011.

Seperti diketahui Sulawesi Utara kembali mendapatkan kepercayaan dunia untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Konferensi Internasional mengenai Penanggulangan Bencana Alam (Disaster Relief) yang akan diikuti dengan kegiatan Latihan Penanggulangan/ Penanganan Bencana (tsunami, dll) dari udara, yang direncanakan dilaksanakan Bulan Maret 2010. Pertemuan awal perencanaan pelaksanaan kegiatan ini (Initial Planning and Site Survey) yang diprakarsai oleh Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Jepang dimaksudkan untuk memperkuat konsep-konsep penyelenggaraan latihan melalui berbagai masukan dari negara-negara peserta. Dengan demikian akan dapat dihasilkan konsep yang konkret dan relevan guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas negara-negara peserta ARF negara-negara peserta ARF dalam bidang penanggulangan bencana.

Pertemuan tersebut dibuka oleh Plt. Gubernur Sulawesi Utara yang diwakili oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Drs. F. Mewengkang, MM di Grand Kawanua Convention Centre (GKCC) Kairagi Manado. Dalam sambutannya Plt. Gubernur mengatakan antara lain bahwa Pemerintah memberikan perhatian serius untuk penanganan dan penanggulangan bencana di tanah air. Hal ini ditandai dengan diterbitkannnya Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana yang meliputi penanggulangan Pra Bencana, Saat Tanggap Darurat dan Pasca Bencana. Provinsi Sulawesi Utara sendiri merupakan daerah rawan bencana karena terletak pada posisi antara beberapa lempeng (patahan) dan juga terdapat beberapa gunung api yang masih aktif. Oleh karena itu Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara memberikan apresiasi yang tinggi kepada ARF yang termasuk pemerintah Jepang yang telah memprakarsai kegiatan ini. Pemprov Sulut akan mendukung sepenuhnya dan mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan iven internasional ini pada Bulan Maret 2011. Pengalaman sukses menyelenggarakan WOC, CTI Summit dan Sail Bunaken tahun 2009 diharapkan akan menjadi modal yang berharga untuk mengulangi sukses bagi penyelenggaraan Disaster Relief Conference and Exercise tahun 2011 mendatang.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Jeffry Korengkeng, SH, MSi membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bintek) Bidang pembangunan dan Pengadaan barang/Jasa, Bidang keuangan, Bidang kekayaan, Bidang Kepegawaian dan Manajeman Pengawasan di jajaran Inspektorat (Banwas) Provinsi Sulut.

Kegiatan yang berlangsung di Kantor Banwas Provinsi. Sulut, Senin (23/08) dihadiri Kabanwas Drs M.C Kairupan MSi dan para pejabat eselon III dan IV. Korengkeng mengatakan, di era paradigma baru saat ini gerak dan kegiatan pemerintah daerah mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada pengawasan sebagai suatu siklus mekanisme pemerintahan diharapkan berjalan seimbang.

Karenanya tugas dan tangung jawab yang dibebankan kepada kita masing-masing haruslah dilaksanakan dengan lebih baik dan benar serta tetap mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Kinerja kita harus dipertanggung jawabkan kepada rakyat dan apabila akuntabilitas kinerja kita dapat diterima oleh masyarakat, maka kredibilitas pemerintah akan meningkat dan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada kita juga akan semakin besar, Kata korengkeng.

Karenanya melalui bimtek kali ini saya berharap para peserta dapat mengikutinya dengan sungguh–sungguh untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan kemampuan penguasaan administrasi teknis pemeriksaan dibidang pembangunan dan pengadaan barang dan jasa, bidang keuangan, bidang kekayaan, bidang kepegawaian dan manajemen pengawasan antara aparatur pengawasan daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota agar memiliki kesamaan persepsi, katanya.
Desa Makalehi Kec, Siau Barat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulangdang dan Biaro (Sitaro) yang keluar sebagai juara satu pada lomba desa tingkat nasional tahun 2010 ini telah mendapat pengharggaan dari pemerintah pusat berupada trophy berlapis emas serta piagam penghargaan.

Penyerahan trophy pemenang itu dilakukan Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Jeffry Korengkeng, SH Msi kepada Kapitalaung Desa makalehi Mount Kalebos di ruker Ke – Asistenan Satu Pemprov, Senin (23/08). Kegiatan yang turut disaksikan Sekda Sitaro Drs Jhon Paladung dan Kaban BPMD Ir Harvey Sendoh dan masyarakat makalehi yang tinggal di Manado.

Korengkeng mengatakan, Pemprov Sulut sangat mendukung setiap desa dan keluarahan di daerah ini untuk berani berkompetisi hingga ke tingkat nasional. Sama seperti desa makalehi. Keberhasilan yang diraih desa makalehi kiranya akan menjadi motifasi bagi daerah lain untuk mengikuti jejak desa ini.

Pemprov akan selalu mendukung setiap program yang akan dilakukan desa dan keluarahan di Sulawesi Utara. Apa yang dilakukan desa makalehi telah mengharumkan nama baik daerah ini di tingkat nasional. Berbeda dengan lomba desa dan kelurahan tahun lalu dimana Sulut berhasil keluar sebagai juara II baik baik desa maupun keluarahan. Tapi tahun ini walaupun Cuma satu tetapi keluar sebagai juara.

Kaban BPMD Harvey Sendoh menyebutkan lomba kelurahan tahun ini Sulut hanya berhasil sampai urutan 12 besar. Sedangkan untuk lomba desa. Desa Makalehi berhasil keluar sebagai juara I diikuti Desa Arjosari tanjung Sari Jogya dan Desa Samiran Boyolali Solo Jateng masing –masing sebagai juara II dan III.

Sekda Sitaro Drs Jhon Palandung mengatakan, keberhasilan desa makalehi menjadi juara I lomba desa tinggkat nasional berkat swadaya masyarakat sangat tinggi berbagai infra struktur pembangunan desa seperti jalan, jembatan, gedung sekolah serta infrastruktur lainnya merupakan swadaya murni masyarakat disamping kebersihan, ujarnya
Laksamana Pertama (Laksama) Jahja Daniel Dharma alias John Lie salah satu putra terbaik Sulut yang dilahirkan dan dibesarkan di kanaka (kampung cina) kini Kelurahan Pinaesaan Kec, Wenang kota Manado, saat ini telah menjadi seorang ”Pahlawan Nasional”. Status kepahlawanan nasional John Lie diakuinya tak lepas dari rekomendasi yang diberikan Pemprov Sulut melalui LPK Kebangsaan Indonesia Bersatu ke pemerintah pusat.

Hal itu dikatakan Drs Eddy Kusuma dari LPK Kebangsaan Indonesia Bersatu, kepada Plt. Sekprov. Sulut Ir. S. R. Mokodongan, Msi di ruker Sekprov. Senin (23/08). Kusuma mengatakan, tujuan kedatangan di daerah ini tidak lain untuk memberi piagam penghargaan kepada Pemprov Sulut. Sebab tahun lalu pemprov telah mengajukan rekomendasi kepada pemerintah pusat agar John Lie bisa menjadi ”Pahlawan Nasional”.

Pengharggaan ini diterima langsung Mokodongan yang diserahkan DR Adjie Susanto Ketua LPM Kebangsaan Indonesia Bersatu. Penyerahan pengharggaan ini turut disaksikan dua ponakan John Lie Rosa dan Lisa Lie.

Mokodongan membri apresiasi yang tinggi sekaligus ucapan terima kasih karena apa yang telah dilakukan Pemprov telah menjadi kenyataan bahwa putra terbaik Sulut bisa menjadi pahlawan nasional, sehingga pahlawan nasional asal Sulut ketambahan lagi, ujarnya.

Mokodongan mengatakan, jiwa kepahlawanan John Lie ini kiranya akan terus berkobar bagi kemajuan pembangunan di Sulawesi Utara, jasa John Lie tak akan pernah lekang di hati sanubari kita, walau ia telah tiada namun perjuangannya akan selalu dikenang, katanya. Mokodongan menambahkan, Pemprov Sulut akan memperhatikan usulan LPK Kebangsaan Indonesia Bersatu agar nama John Lie dimasukan dalam situs Sulut, seperti pemberian nama jalan atau gedung bersejarah.

Eddy Kusuma menyebutkan, selain Sulut pengakuan agar Laksma John Lie bisa menjadi pahlawan nasional juga datang dari DKI Jakarta dan Sumut dan Aceh serta hampir 100 ormas mendukungnya. Alasannya John Lie yang tinggal di Jakarta ketika proklamasi 17 agustus 1945 Ia terpanggil untuk membela Indonesia. Tercata Ia bergabung dengan laskar rakyat (AL) dengan pangkat klasi 2 waktu itu dengan kapal Butlaw sering mengangkut bahan makanan berupa sayur mayur dari pelabuhan bilik labuan batu Sumut dan Aceh di bawah ke Singapura. Dari Singapura John Lie dinilai oleh pemerintah Indonesia sangat berani melakukan seludupan senjata ke Sumut guna membantu para pejuang Indonesia waktu itu.

Kusuma mengatakan, dengan demikian Sulut kembali ketambahan seorang pahlawan nasional setelah DR Sam Ratulangi, Wolter Robert Mongisidi dan Ibu Maria Walanda Maramis. Ia menambahkanpiuhaknya waktu dekat ini akan mengusulkan pemerintah pusat agar TB Simatupang, Hugeng Imam Santoso, Ali Sadikin dan Achmad Taher untuk mrnjadi pahlawan nasional

Kamis, 19 Agustus 2010

Setelah sukses menggelar Tomohon International Flower Festival (TIFF), Kota Tomohon kembali dibanjiri oleh tamu-tamu baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Para tamu ini menjadi peserta Kompetisi Paduan Suara Internasional yang akan berlangsung tanggal 18 s.d. 21 Agustus 2010 di Auditorium Bukit Inspirasi Tomohon.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Plt. Gubernur Sulawesi Utara Drs. R.J. Mamuaja dalam acara bertajuk “Open Ceremony Tomohon International Choir Festival (TIFF) 2010”. Para undangan yang hadir pada acara pembukaan termasuk Plt. Gubernur dan Plt. Walikota Tomohon Drs. Gerson Mamuaja dan beberapa pejabat Provinsi Sulawesi Utara seperti Asisten Pemerintahan dan Kemasyarakatan Setdaprov Sulut Jeffry Korengkeng, SH.M.Si, Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Sulawesi Utara Ir, Ricky Toemanduk, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata drh. F. Rorinsulu, Kepala Badan Kesbang dan Linmas Drs. Arnold Poli, SH.MAP, Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Dra. Lynda Wantania, M.Si dan beberapa pejabat Pemkot Tomohon, dibuat terkesima dengan penampilan penampilan beberapa Paduan Suara mancanegara yang telah memiliki nama international seperti Artic Light Choir yang berkolaborasi dengan Paduan Suara UNIMA, Mini Male Choir dari Srilanka dan Capitol Glee Club Choir dari Filipina.

Dalam sambutannya Plt. Walikota Tomohon Drs. Gerson Mamuaja mengatakan iven ini adalah kelanjutan dari pelaksanaan TIFF yang dimaksudkan untuk lebih memperkenalkan Kota Tomohon kepada dunia sekaligus dalam rangka menunjang Program Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam rangka menjadikan daerah ini salah satu unggulan tujuan wiasata di Indonesia. Sebelumnya Artistic Director Tomohon International Choir Competition Professor André de Quadros yang juga Director School of Music Boston University Artistic Director, USA dalam sambutannya mengatakan Tomohon bukan saja memiliki bunga-bunga yang indah tetapi juga menyimpan potenmsi suara-suara yang indah. Ia menyampaikan terimakasih dan sangat terkesan dengan penyambutan yang penuh keramahtamahan dan persahabatan dari masyarakat Kota Tomohon yang telah diterima oleh seluruh delegasi.

Plt. Gubernur Sulawesi Utara menyambut gembira dan memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan ini. Kegaiatn ini juga tentunya memberikan nuansa yang lebih meriah dalam rangkaian peringatan HUT Proklamasi ke-65 sekaligus merupakan media pengembangan dan promosi sektor pariwisata. Sebagai daerah yang telah ditetapkan menjadi salah satu dari ”The Five Main Tourism Destination” di Indonesia. Disamping itu juga daerah ini telah ditetapkan sebagai Tujuan Iven MICE (Meeting, Intensive, Conference and Exhibition) dan kegiatan ini tentunya sangat tepat untuk menunjang program Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.

Kompetisi paduan suara TICC diikuti oleh kurang lebih 38 peserta dari dalam negeri dan 1 peserta dari Swedia, 1 peserta dari Filipina, 1 peserta dari Srilanka.

Unsrat Telorkan 990 Sarjana

Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado memasuki gelombang pertama tahun akademik 2010/2011 berhasil menelorkan 990 sarjana dari berbagai strata pendidikan, seperti program diploma, sarjana, spesialis dan pasca serjana.

Wisuda yang berlangsung, di Hotel Sutan Raja Watutumou Kec, Kalawat Minut Kamis, (19/08) itu turut dihadiri Plt Gubernur Drs Robby Mamuaja, Plt. Sekprov Ir SR Mokodongan bersama Ibu dan sejumlah orang tua alumni.

Mamuaja mengatakan, tantangan perguruan tinggi dewasa ini semakin berat dan kompleks. Untuk bisa tetap survive, maka perguruan tinggi harus bisa menunjukan daya saingnya (Competitiveness). Disamping untuk memenuhi kebutuhan para sarjana yang memiliki kualifikasi khusus dalam memasuki arena kerja, juga terpanggil untuk selalu memiliki akar sosial dan kultural.

Tantangan profesional selalu memaksa kita untuk bersikap peka dan mengembangkan sensibilitas dengan realitas yang ada. Tantangan tersebut, senantiasa membayang – bayangi unsrat supaya kehadirannya bisa memberi multi makna bagi pendidikan daerah ini,ujarnya.

Karena itu Mamuaja menyebutkan, perlu dilakukan positioning university dalam bingkai aleading and enlighting university, yaitu sebuah universitas yang memiliki keunggulan dan membawa pencerahan serta tidak sepi dari kegiatan kreatif.

Di akhir sambutannya Mamuaja mengharapkan agar para wisudawan dapat mendedikasikan ilmu pengetahuan dan keahlian yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan harkat dan martabat masyarakat.Buktikan bahwa kehadiran saudara akan menjadi solusi (problem solving) dan bukan membawa persoalan baru (problem marker) dalam bursa kerja.

Rektor Unsrat Prof DR Donald Rumokoy SH MH menyebutkan, ke 990 wisudawan yang dilepas saat ini program diploma 15 orang dari empat fakultas, sarjana 813 orang dari 11 fakultas, spesialis 11 orang dan pasca sarjana 151 orang

Rabu, 18 Agustus 2010

Walaupun seharinya disibukan dengan berbagai tugas dan tanggung jawab yang tak ringan sebagai pengelolah keuangan daerah, namun Praseno Hadi, SE, AK yang seharinya sebagai Kepala Biro Keuangan Setda Provinsi Sulut, masih menyisihkan waktunya untuk kuliah S2 Program Magister Manajemen (MM) di Fakultas Ekonomi Unsrat Manado sejak 2001 lalu.

Ketika mewakili para lulusan pada acara pelepasan mahasiswa Si dan S2 Fakultas Ekonomi Unsrat yang turut dihadiri Plt Gubernur Sulut Drs Robby J Mamuaja di Hotel Peninsula Manado, Rabu (18/08) kemarin.

Pak Pras sapaan akrabnya tak lupa menyampaikan terima kasih kepada mantan Gubernur Sulut Drs Sinyo Harry Sarundajang dan Plt. Gubernur Sulut Drs Robby J Mamuaja. Diakuinya berkat dorongan kedua beliau ini sehingga study S2 saya bisa selesai. Bahkan hari ini juga Praseno Hadi akan diwisuda bersama ratusan mahasiswa Unsrat di Hotel Sutan Raja Watutumou Minut.

Plt. Drs Robby J Mamuaja mengakui Fakultas Ekonomi Unsrat termasuk salah satu perguruan tinggi yang dinilai berhasil, karena para lulusannya telah banyak bekerja di berbagai bidang baik dilingkungan pemerintah baik pusat dan daerah maupun swasta yang ada di tanah air.

Mamuaja mengatakan, Pemprov. Sulut belum lama ini telah mendapat predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari pemerintah pusat. Bahkan Sulut merupakan satu-satunya propinsi di tanah air yang memperoleh predikat ini. Praseno Hadi yang merupakan alumnus Fekon Unsrat merupakan sosok dibalik suksesnya meraih predikat tersebut.

Namun begitu Mamuaja juga mengharapkan agar para lulusan kali ini jangan terlalu mengharapkan untuk menjadi seorang PNS. Walau tahun ini ada penerimaan CPNS tetapi yang dibutuhkan hanya sedikit sekali. Yang terpenting disini bagaimana para lulusan mampu mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah diperolehnya itu untuk mampu menciptakan lapangan kerjanya secara mandiri, ujarnya.
Pemerintah Provinsi Sulut dalam rangka memperingati HUT ke – 65 Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 2010, malam harinya menggelar acara resepsi Kenegaraan yang ditandai dengan Toast bersama di Gubernuran Bumi Beringin Manado.

Kegiatan yang dihadiri Plt. Gubernur Sulut Drs Robby J Mamuaja, Mantan Gubernur Sulut Drs Sinyo Harry Sarundajang, unsur Muspida Sulut masing – masing bersama ibu juga turut dihadiri para pejabat eselon II dan eselon III baik Pemprov maupun Pemkot Manado boleh berlangsung meriah namun sederhana.

Mamuaja mengatakan, melalui peringatan proklamasi kemerdekaan RI ke – 65 kali ini, saya mengajak kita sekalian untuk merefleksikan kembali perjalanan panjang sejarah perjuangan bangsa dalam merebut dan mempertahankan bahkan mengisi kemerdekaan bangsa ini.

Kemerdekaan yang kita nikmati saat ini adalah anugerah terindah dari Tuhan yang diperoleh melalui perjuangan para pahlawan kusuma bangsa dengan pengorbanan yang besar dan tetesan keringat, darah, serta air mata yang tidak ternilai harganya, sebagai totalitas pengabdian bagi republik tercinta ini, pungkas Mamuaja.

Khusus di daerah Bumi Nyiur Melambai, Mamuaja menyebutkan kita telah berhasil mengangkat daerah ini ke jenjang internasional lewat iven bertaraf global WOC/CTI Summit dan Sail Bunaken setahun yang lalu. Kita juga berhasil melaksanakan konsolidasi dan peningkatan kapasitas manajemen organisasi secara internal di jajaran Pemprov Sulut, serta mampu membina hubungan harmonis dengan mitra kerja dan pemangku kepentingan lainnya di daerah ini. Kita juga berhasil melaksanakan pemilukada yang demokratis dan dinamis dan juga mencetak sejarah karena Desa Makalehi Kec, Sibar Kab. Sitaro telah merebut juara I lomba desa tingkat nasional.

Selasa, 17 Agustus 2010

Upacara Puncak detik - detik Proklamasi ke – 65 Kemerdekaan RI untuk tingkat Provinsi Sulut berlangsung dihalaman Kantor Gubernur, bertindak selaku Irup Plt. Gubernur Drs Robby J Mamuaja. Upacara tersebut turut dihadiri mantan Gubernur Sulut Drs SH Sarundajang bersama Ibu Deetje Sarundajang Laoh Tambuwun, mantan Wagub Drs Abdulah Mokoginta, Mantan Plt Bupati Mitra Drs Albert Pontoh, unsur Muspida Sulut, pimpinan dan anggota Deprov dan para pejabat sipil dan TNI/Polri.

prosesi upacara peringatan HUT kemerdekaan RI kali ini berlangsung aman dan lancar Robby Mamuaja selaku Irup menyerahkan bendera merah putih kepada salah seorang pasukan pembawah bendera merah putih (Paskibraka) Sulut dan untuk dikibarkan. Usai upacara dilanjutkan pertemuan dengan para veteran daerah ini
Sebanyak 950 narapidana yang ada di lembaga pemasyarakatan se Sulut dalam rangka memperingati HUT ke – 65 Kemerdekaan RI tahun 2010 telah mendapat pengurangan hukuman alias remisi umum I dan II dari Menkum dan HAM Patrialis Akbar.

Penyerahan surat keputusan remisi itu dilakukan Plt Gubernur Sulut Drs Robby J Mamuaja dalam suatu upacara bendera di lapas kelas IIA Manado, kepada dua orang perwakilan napi yang mendapat remisi umum I yakni bebas dan remisi umum II yakni pengurangan hukuman, Selasa (17/08).

Mamuaja mengatakan, pemberian remisi merupakan salah satu program pembinaan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada napi untuk segera dapat berintegrasi dengan masyarakat. Selain itu Mamuaja menyebutkan, remisi juga merupakan satu instrument yang dapat memodifikasi perilaku napi itu sendiri, jelasnya.

Namun demikian jangan di salah artikan pemberian remisi dari pemerintah itu kepada warga binaan pemsyarakatan untuk suatu kemudahan sehingga bisa cepat bebas dari hukuman yang dijalaninya, tetapi yang terpenting disini agar seorang napi harus berkelakukan baik sehingga bisa memperoleh remisi tersebut.

Inilah remisi bagi penghuni lapas kabupaten/kota se – Sulut : lapas klas IIA Manado RU I 362 orang RU II 26 orang. lapas klas IIB Tondano RU I 123 orang RU II 7 orang. lapas klas IIB Tahun RU I 28 orang RU II 1 orang, lapas klas IIB Ulu Siau RU I 9 orang RU II tidak ada. Lapas klas IIB Bitung RU I 100 orang RU II 10 orang. Rutan klas IIA Manado RU I 37 orang RU II7 orang. Cab. Rutan Tagulandang RU I 12 orang RU II 1 orang. Cab. Rutan Enemawira RU I 11 orang RU II tidak ada. Cab. Rutan Tamako RU I 5 orang RU II2 orang. Rutan klas IIB Kotamobagu RU I 104 orang RU II2 orang. Cab. Rutan Lirung RU I 1 orang RU II tidak ada. Lapas anak klas IIB Tomohon RU I 55 orang RU II 2 orang. Cab. Rutan AmurangRU I 18 orang dan RU II tidak ada
Tepat pukul 00.00 tanggal 17 Agustus 2010, jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bersama unsur TNI dan Polri melakukan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Kairagi Manado. Kegiatan ini adalah salah satu dari rangkaian kegiatan Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke 65 di Provinsi Sulawesi Utara. Acara yang berlangsung khikmad dan hanya diterangi oleh cahaya obor dan lampu seadanya tersebut, turut dihadiri oleh Pejabat Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Utara Drs. R.J. Mamuaja bersama seluruh jajaran pejabat Eselon II Provinsi Sulawesi Utara.

Bertindak selaku Komandan Upacara adalah Mayor Laut (KH) F.A. Tamara, SH. Pasukan upacara terdiri dari masing-masing 1 Kompi Angkatan Darat, 1 Kompi Angkatan Laut, 1 Kompi Angkatan Udara dan 1 Kompi Kepolisian RI ditambah 1 kompi KORPRI dan pelajar SMA Pertiwi Kairagi yang bertugas menyalakan obor di pusara para pahlawan. Inspektur apacara adalah Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut VIII Manado Laksamana Pertama Willem Rampangiley.

Acara diawali dengan Laporan Komandan Upacara dilanjutkan dengan Pembacaan Naskah Apel Kehormatan dan Renungan Suci oleh Inspektur Upacara, dilanjutkan dengan Mengheningkan Cipta, Penyalaan Obor, Pembacaan Doa dan Penghormatan kepada Arwah Pahlawan.

Suasana renungan suci semakin hikmat ketika Inspektur Upacara membacakan Naskah Apel Kehormatan dan Renungan Suci yang antara lain berisi pernyataan bahwa pada hari peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-65 tahun 2010 ini seluruh peserta upacara mengakui jasa-jasa dan karya bakti yang tulus yang telah dilakukan oleh para pahlawan kusuma bangsa dan pendahulu/tokoh-toloh negara , maupun daerah yang telah memperjuangkan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan telah meletakkan dasar untuk pelaksanaan pembangunan yang memungkinkan Indonesia pada umumnya dan Provinsi Sulawesi Utara pada khususnya dapat mencapai kemajuan seperti yang dicapai saat ini. Acara ditutup dengan doa yang dibawakan oleh Pdt. Tilaar dari Kanwil Kementrian Agama Sulawesi Utara.

Senin, 16 Agustus 2010

Pasukan Pengibar Bendera Merah Putih (Paskibraka) Tahun 2010 yang akan bertugas selaku penggerek bendera merah putih (penaikan/penurunan) pada Upacara peringatan HUT ke – 65 Kemerdekaan RI 17 Agustus di halaman kantor gubernur sulut tanggal 17 Agustus 2010 hari ini, dilantik dan dikukuhkan Plt Gubernur Sulut Drs Robby J Mamuaya di ruang mapalus, Senin (16/08).

Dalam prosesi Pengukuhan ini setiap anggota Paskibraka mencium benderah merah putih sekaligus pemasangan pin benderah merah putih di setiap dada peserta oleh Plt. Gubernur Robby Mamuaja, Ketua Panitia Jeffy Korengkeng, SH Kadis Diknas Drs HR Makagansa, Muspida dan pelatih.

Sekkretaris Dinas Diknas Prov. Sulut Star Wowor menyebutkan, 30 anggota paskibraka tahun 2010 merupakan perutuasan dari 15 Kabupaten/Kota masing – masing daerah mengirimkan satu pasang (laki/perempuan).

Tujuan dan sasaran pembentukan paskibraka ini Wowor menambahkan, dalam rangka memupuk rasa kebangsaan, kecintaan dan turut memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda dengan mengikutsertakan pemuda pada peringatan hari-hari bersejarah, seperti upacara 17 Agustus tahun 2010 ini, ujarnya.
Provinsi Sulut diakuinya tak pernah sepi dari berbagai keberhasilan yang diraihnya. Buktinya salah satu agenda Sail Bunaken yakni lomba selam masal yang berlangsung di tugu boboca pantai malalayang Agustus 2009 lalu akhirnya telah mengharumkan nama Sulut di mata dunia internasional. Lomba tersebut tercatat dalam Guiness Book Of Record, memecahkan rekor internasional dari segi lamanya waktu penyelaman serta peserta sebanyak 5000 orang.

Guna mengenang kembali keberhasilan hajatan internasional itu, Pemprov Sulut bersama Lantamal VIII menggelar peringatan satu tahun pemecahan rekor selam massal itu ditempat yang sama diikuti sedikitnya 500 peserta baik dalam maupun luar negeri.

Kegiatan yang berlangsung, Senin pagi (16/08) turut dihadiri mantan Gubernur Sulut Drs Sinyo Harry Sarundajang, Plt Gubernur Drs Robby J Mamuaja, Dan Lantamal VII Laksma TNI Willem Rampangiley.

Mantan Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang kesempatan itu tak lupa menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Dan Lantamal VIII bersama jajarannya yang telah memprakarsai terlaksananya peringatan setahun kegiatan ini.

Agenda ini secara terus menerus akan dilaksanakan setiap tahun, dan akan dijadikan ” Callender Of Event” bagi kemajuan pariwisata Sulut, jelas Sarundajang.

Peringatan setahun pemecahan rekor selam ini ditandai pula dengan berbagai kegiatan seperti seminar kelautan, pameran lukisan bahari, penanaman 150 bibit mangrove di NDC Molas, pelatihan selam, pengobatan Cuma-Cuma dan operasi katarak dan hernia serta lomba perahu, tambah Dan Lantamal VIII Laksma TNI Willem Rampangiley

Rabu, 11 Agustus 2010

Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang dalam menyambut datangnya bulan suci ramadhan 1431 hijriah tahun 2010 ini, tak lupa menyampaikan ucapan selamat berpuasa kepada seluruh umat muslim yang ada di daerah ini.

Pidato ucapan selamat Gubernur Sulut ini disampaikan Plt, Sekretaris Provinsi Sulut Ir SR Mokodongan, Msi dalam rangka menyambut datangnya bulan suci ramadhan 1431 hijriah, kepada sejumlah wartawan di Kantor Gubernur, Rabu (11/08).

Sarundajang mengatakan, ibadah puasa merupakan sebuah perjuangan tulus nan mulia. Puasa bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan (muttaqin) dan sasarannya adalah menyucikan kembali rohani dari sikap mental yang sering kali mendorong jiwa kita untuk berprilaku menurut hawa nafsu yang tidak terkendali oleh iman.

Karenanya saya meyakini, dalam menyambut bulan suci yang penuh berkah dan rahmat ini, maka seluruh kaum muslimin dan muslimat di provinsi sulut telah mempersiapkan dirinya dengan sebaik mungkin.

Sarundajang juga memberi pengharggaan yang tinggi kepada umat muslim yang telah turut mewarnai dinamika pembangunan di sulut, menyukseskan berbagai agenda pembangunan, baik yang berskala nasional, regional maupun lokal, termasuk suksesnya pemiluka gubernur dan bupati/walikota pada 3 agustus lalu.

Sarundajang berharap kiranya melalui bulan suci ramadhan kali ini umat muslim dapat tampil terdepan menjadi figur pelopor pemersatu bangsa yang membentengi diri dengan keyakinan iman yang kokoh dan nilai –nilai religius.

Diakhir pidatonya Sarundajang mengimbau kepada mereka yang tidak berpuasa kiranya dapat mewujudkan sikap toleransi yang tinggi sebagaimana yang selama ini telah terbina dengan baik di daerah bumi nyiur melambai ini

Selasa, 10 Agustus 2010

Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Saulut Jefry Korengkeng SH, Msi selaku, Ketua Panitia Pelaksana HUT ke - 65 Proklamasi kemerdekaan RI dan HUT ke - 46 Provinsi Sulut di kantor Gubernur Sulkut, Selasa (10/08) mengumumkan hasil hasil tri lomba gerak jalan yakni gerak jalan 17 Km, 8 Km dan gerak jalan 45 Km.

Ia menyebutkan,m lomba gerak jalan 17 Km putri dewasa keluar sebagai juara I SMK Katolik Xaverius Manado dengan nilai 594 disusul SMA Katolik Aquino Manado dan SMA Negeri I Tomohon keluar sebagai juara II dan III dengan nilai masing –masing 593 dan 585.

Sedangkan untuk lomba gerak jalan 8 Km yang diikuti siswa Sekolah Dasar (SD) sekota manado keluar sebagai juara I SD Negeri 7 Manado dengan nilai 598,233 disusul SD Negeri 58 Manado dan SD Negeri 41 Manado masing-masing keluar sebagai juara II dan III dengan nilai 597,483 dan 597, 417.

Sementara Untuk lomba gerak jalan 45 Km Korengkeng yang turut didampingi Kadis Pora Drs Roy Mewoh DEA selaku Ketua Seksi Olah raga menambahkan kegiatan yang digelar pada 7 Agustus lalu start dari Kantor Walikota Bitung dan Finis di halaman parkir Marina Plasa Manado keluar sebagai juara I SMA Negeri 4 Manado dengan nilai 1189,53 sedangkan juara II dan III masing –masing diraih oleh Yonmanharlan VIII Bitung dan Kikavser Kodam VII/Wirabuana dengan nilai 1187,43 dan 1179,93

Senin, 09 Agustus 2010

Dalam rangka memperingati HUT ke – 65 Kemerdekaan RI dan HUT ke - 46 Provinsi Sulut, maka Panitia pelaksana telah menggelar lomba gerak jalan 45 Km yang dilepas Wakajati Sulut I Ketut Purwanta Kusuma, SH, MH dari Kota Bitung, Sabtu malam(7/08).

Kegiatan yang diikuti 15 peserta dewasa putara ini berasal dari unsur TNI AD, Marinir Bitung, para pelajar SMA dan 4 SKPD Pemprov masing –masing Biro Umum Setda provinsi Sulurt, Dinas Perhubungan dan Kominfo, Dinas Kesehatan, Dinas PU dan Dinas Diknas serta Unsrat manado.

Pelepasan bagi perserta lomba selain dilakukan Wakajati juga oleh Sekda Kota Bitung Drs maximilian Lomban, Msi, Ketua Panitia Drs Jefry Korengkeng, Kadis Pora Drs Roy Mewoh, Kadispenda Drs Edwin Silangen, MS dan sejumlah pejabat teras Pemkot Bitung.

Peserta masuk finis di depan marina plasa Manado sekitar pukul 06 : 00 subuh pagi sedangkan pelapasannya dari kantor Walikota Bitung pukul 10.00 wita.

Manajer tim Biro Umum Setda Provinsi Sulut Drs Jemmy Rantung, Msi mengatakan, keikutsertaan staf biro umum pada lomba jalan sehat 45 km ini sudah yang kedua kalinya sejak tahun lalu. Kalu tahun lalu persiapannya dilakukan hampir satu bulan. Untuk persiapan tahun ini juga hampir sama dengan tahun lalu, namun diyakini anak buahnya selama mengikut lomba patur terhadap aturan yang diberikan panitia, mudah-mudahan biro umum akan keluar sebagai juara dalam lomba kali ini seperti p[ada tahun lalu, jelasnya
Guna mengakhiri masa jabatan lima tahun sebagai Gubernur Sulut, Drs Sinyo Harry Sarundajang mengajak setiap Pimpinan SKPD yang ada di lingkungan Pemprov. Sulut untuk segera memasukan Laporan Kinerja Pemerintah (LKP) lima tahun. Mengingat waktunya masih tersisa sartu minggu lagi diharapkan kepala SKPD supaya segera memasukan laporan tersebut.

Hal itu dikatakan Sarundajang dalam pertemuannya dengan para pejabat Eselon II, III dan IV dilingkungan Pemprov serta Organisasi Wanita seperti Dharma Wanita Persatuan dan PKK Provinsi Sulut di ruang Mampalus Kantor Gubernur, Senin (9/08).

Laporan tersebut sangat penting artinya bagi saya, karena didalamnya merekan selama lima tahun capaian kinerja pemerintah sulut dalam membangun daerah bumi nyiur melambai yang tercinta ini, ujar SHS.

Sarundajang mengakui selama lima tahun menahkodai daerah ini ada banyak keberhasilan yang boleh diraih bersama rakyat Sulut yang terakhir seperti predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diraih pemerintah Provinsi Sulut. Predikat ini menjadi motivasi tersendiri bagi kita. Karena Sulut merupakan satu-satunya provinsi yang mendapat predikat ini.

Mudah-mudahan kedepan Provinsi Sulut akan menjadi yang terbaik bagi daerah lain di Indonesia, tidak hanya dibidang pengelolaan keuangan saja melainkan bidang –bidang yang lainnya.

Gubernur juga memintakan bagi SKPD yang mengelola mengelola dana dekon dan tugas pembantuan serta berbagai proyek APBN lainnya agar perlu melakukan evaluasi secara berkala dan kontinyu agar tingkat penyerapan dana dan evaluasi fisdik dapat berjalan secara baik dan efektif.

Diakhir sambutannya Guibernur menyampaikan terima kasih kepada seluruh pegawai di jajaran Pemprov Sulut serta seluruh stakeholders yang ada dimana selama lima tahun kita bersama telah membangun daerah ini dengan penuh rasa tanggung jawab
Ibadah yang sejati adalah mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah. Inilah hal yang harus diimplementasikan di tengah-tengah aktifitas hidup sehari-hari melalui kehidupan yang penuh kasih terhadap Tuhan dan sesama manusia. Demikian disampaikan Gubernur Sulawesi Utara Drs. S. H. Sarundajang saat menghadiri Pengucapan Syukur dan Hari Ulang Tahun ke 117 Jemaat GMIM Rondor Paniki Bawah, Manado Minggu (8/08).

Kesempatan itu Sarundajang juga menyintil isu tentang dirinya, yang katanya mengalami sakit strok dan dirawat di rumah sakit singapura. Berita tersebut adalah bohong, buktinya sampai hari ini saya masih tetap sehat. Untuk itu Ia mengharapkan agar masyarakat jangan cepat percaya dengan isue-isue yang menyesatkan tersebut yang bisa menyebabkan perpecahan dalam masyarakat.

Lebih lanjut Sarundajang mengharapkan agar peran gereja dapat lebih luas lagi menyentuh berbagai realitas kehidupan yang menuntut partisipasi nyata dari setiap warga jemaat dalam menunjang setiap program pemerintah dalam mengatasi berbagai permasalahan, antara lain kemiskinan, pengangguran dan peningkatan kesejahteraan di daerah ini.

Ibadah Pengucapan syukur dan hut jemaat ini di pimpin oleh majelis pertimbangan BPMS sinode GMIM Pdt. Emiritus A. W. Tampemawa, Sm.Th. Mengangkat khotbat yang terambil dari Roma 3:1-8, yang mengatakan bahwa Allah adalah setia, walaupun umat gembalaan-Nya sering melalaikan firman Allah tetapi Allah tetap setia.

Ketua Majelis jemaat GMIM Rondor Paniki Bawah Pdt. Edy Mawitjere, STh dalam laporannya mengatakan bahwa Jemaat ini telah 5 kali mengadakan pemekaran jemaat yang baru dan saat ini GMIM Rondor memiliki 15 kolom yang terdiri dari 334 kepala keluarga

Jumat, 06 Agustus 2010

Komisi III DPR-RI yang berjumlah 18 personil melakukan kunjungan kerjanya di daerah ini. Dalam kunker tersebut mereka tak luput memonitor soal keamanan selama berlangsunngnya Pemilukada Gubernur maupun Bupati/Walikota di Sulut pada 3 Agustus lalu, ternyata menurut Ketua Tim Ir Tjatur Sapto Eddy Pemilukada itu telah berjalan aman dan lancar.

Hal itu disampaikan Sapto Eddy pada acara gala dinner dengan muspida Sulut di Gubernuran Bumi Beringin Manado, Kamis malam (5/08). Acara yang dihadiri Kapolda Brigjen Hertian Junus, Kajati Arnold Angkouw SH, KPT Manado Andi Ware Pasinringi, SH dan Kakanwil Depkum dan HAM Sulut. Sapto Eddy menyebutkan, komisi III sangat bangga dengan pelaksanaan pengamanan yang dilakukan aparat keamanan di Sulut sehingga pesta demokrasi yang berlangsung di daerah ini boleh berjalan dengan baik.

Selain itu ia juga menilai penerapan supremasi hukum yang dilakukan aparat penegak hukum di daerah ini juga sudah berlangsung sesuai dengan ketentuan perundang – undangan yang berlaku.

Eddy juga menyebutkan Sulut sejak dulu sudah dikenal sebagai daerah paling aman di Indonesia berkat moto torang samua basudara, baku-baku bae deng baku-baku sayang. Jadi sulut ini diibaratkan sebagai indonesia kecil sebab dengan beragam suku dan agama yang ada namun daerah ini tetap aman.

Sedangkan Sarundajang sendiri juga mengakui kalau pemilukada itu boleh berlangsung aman dan lancar hal itu berkat adanya kesadaran yang tinggi dari masyarakat serta adanya kesigapan aparat keamanan dari Polda Sulut, ujarnya
Pencanangan berbagai kegiatan dalam rangka memperingati HUT ke – 65 RI dan HUT ke 46 Provinsi Sulut tahun ini berlangsung meriah, yang ditandai dengan penekanan tombol pembukaan logo HUT ke - 65 Kemeredekaan RI dan HUT ke – 46 Provinsi Sulut, pelepasan burung merpati dan penanaman pohon mahoni di halaman kantor Gubernur, oleh Gubernur Sarundajang dan Dan Lanudsri Letkol Yudi Mandega serta para pejabat eselon dua lainnya.

Kegiatan yang berlangsung Jumat pagi (6/08) di halaman kantor gubernur ini dilanjutkan dengan lomba olah raga jalan sehat 17 km yang dilepas langsung Gubernbur Sarundajang.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs Jefry Korengkeng selaku Ketua Panitia pelaksanan mengatakan, pencanangan ini diikuti para siswa SMP dan SMA, Organisasi wanita dan anggota Korpri yang tersebar di selurut SKPD dilingkungan Pemprov Sulut.

Sementara kegiatan yang yang dilaksanakan korengkeng menyerbutkan selain kegiatan trilomba juang 17 km, 8 km dan 45 km juga anjang sana kepanti-panti asuhan dan makam mantan gubernur Sulut serta upacara bendera, ujarnya.

Kamis, 05 Agustus 2010

Hari Ulang Tahun (HUT) ke 65 Proklamasi Kemerdekaan RI dan HUT ke – 46 Provinsi Sulut tahun 2010 pencanangannya akan dilaksanakan Jumat 6/08 (pagi ini) pukul 05.00 oleh Gubernur Sulut Drs Sinyo Harry Sarundajang di Halaman Kantor Gubernur Sulut.

Asisten Pemerintahan dan Kemasyarakatan Jeffry Korengkeng, SH selaku Ketua Panitia Pelaksanan mengatakan, Pencanangan ini ditandai ditandai dengan penyantaan pencanganan sekaligus pembukaan logo HUT kemerdekaan dan HUT Provinsi oleh Gubernur Sarundajang.

Usai pencanangan akan dilanjutkan dengan olah raga jalan sehat bersama Gubernur, Muspida Sulut, para pejabat Eselon II,III dan IV serta seluruh pegawai di lingkungan Pemprov dan para siswa SMP dan SMA se kota Manado, ujar Karo Pemerintahan dan Humas Drs Roy M Tumiwa, MPd selaku Sekretaris Panitia
Melihat kondisi Sulawesi Utara yag cukup rawan terjadi gempa bumi dan tsunami, maka berbagai upaya antisipasif dilakukan oleh pemerintah untuk mengadakan Sosialisasi Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, ujar Karo Sumber Daya Alam (SDA), Ir. H. Makarawung.

Sosialisasi Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulut, S.H. Sarundajang yang diwakili oleh Karo Sumber Daya Alam (SDA), Ir. H. Makarawung hari ini, (5/8) diruang WOC Kantor Gubernur.

Unsur meteorologi, klimatologi dan geofisika merupakan sumber kekayaan sumber daya alam dan memiliki potensi bahaya sehingga harus dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.

Sosialisasi ini memberikan pengetahuan, wawasan dan pengalaman bagi peserta mengenai meteorologi, klimatologi dan geofisika, yaitu gejala alam yang berkaitan dengan cuaca, iklim, kualitas udara, gempa bumi tektonik, tsunami, gravitasi, magnet bumi dan kelistrikan udara serta tanda waktu.

Kegiatan ini diharapkan bermanfaat bagi kita semua agar lebih meningkatkan kewaspadaan dan antispatif dalam menghadapi kejadian-kejadian alam, tambah Makarawung.

Rabu, 04 Agustus 2010

Salah satu komoditi paling besar di Provinsi Sulut adalah Cengkih. Sehingga apa yang dihasilkan oleh Provinsi Sulut itu merupakan besik dari Provinsi Sumatra Barat, ujar Hi. Drs. Marlis, MM selaku Ketua Komisi II DPRD Provinsi Sumatra Barat.

Kedatangan Tim Komisi II DPRD Provinsi Sumatra Barat, hari ini (4/7) yang berjumlah 12 orang bersama Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatra Barat, H. Zailis Lisman dalam rangka mendapatkan informasi dan masukkan tentang Sistem Perdagangan Komoditas Pertanian. Kunjungan ini diterima oleh Karo Perekonomian, Drs. Adry Manengkey, Msi mewakili Gubernur Sulut S.H. Sarundajang diruangan WOC.

Manengkey mengatakan, pengelolaan pendapatan daerah Provinsi Sulawesi Utara didasarkan pada UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Negara dan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Peraturan Atas Perubahan Permendagri No 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Pengelolaan pendapatan daerah dikoordinir oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara dan sampai tahun 2010 ini terdapat 40 instansi/SKPD pengelola pendapatan daerah. Sumber pajak daerah Provinsi Sulut diperoleh dari berbagai sektor antara lain, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Pajak Kendaraan Di Atas Air (PKAA), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-BK), Bea Balik Nama Kendaraan Di Atas Air (BBN-KAA), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB), Pajak Pengambilan & Pemanfaatan Air Permukaan (P3AP) dan Pajak Pengambilan & Pemanfaatan Air Bawah Tanah (P3ABT).

Sulut juga memiliki 3 Badan Usaha Milik Daerah, yaitu PT. Bank Sulut bergerak dibidang Perbankan, PT. Pengembangan Pariwisata Sulut bergerak dibidang Pariwisata dan PD. Pembangunan Sulut. Tujuan didirikannya BIMD ini adalah untuk memberikan sumbangsih pada gerak perekonomian serta memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan menengah yang bergerak di Sulawesi Utara, lanjut Manengkey.

Banyak upaya-upaya Pemerintah Provinsi Sulut secara konkrit untuk memperhatikan hasil pertanian cengkeh dan kelapa termasuk cengkih karena merupakan komoditas sangat penting untuk Suut, tambah Manengkey.
Gubernur Sulawesi Utara Drs Sinyo Harry Sarundajang dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Boltim, Senin, (2/08) melakukan peletakan batu pertama pembangunan kantor desa bongkudai baru kec, modayak.

Kegiatan yang turut dihadiri Bupati Boltim Kandoli Mokodongan, Sekab Rudy Mokoginta serta para pejabat Pemkab Boltim dan masyarakat modayak dilanjutkan dengan tatap muka dengan masyarakat. Sarundajang mengatakan, lima desa di kecamatan modayak termasuk desa bongkudai baru merupakan desa – desa yang dianggap maju dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Hal itu menurut Sarundajang, lebih disebabkan karena faktor alam yang sangat subur. 85 persen masyarakat modayak adalah petani hortikultura. Dengan hasil pertanian ini menyebabkan tingkat ekonomi masyarakat disini terus berkembang.

Belum lagi dengan pemanfaatan danau moad oleh masyarakat hal itu bisa mendatangkan keuntungan ganda terhadap masyarakat. Untuk itu Sarundajang berharap agar masyarakat modayak terus menjaga keamanan, memelihara kerukunan diantara sesama warga
Proses perkawinan selain dilakukan melalui secara agama tetapi juga dicatat dibuku pencatatan perkawinan agar bisa diakui oleh negara.

Pernyataan itu disampaikan Gubernur Sarundajang saat melantik 61 Pemuka Agama selaku Pembantu Pegawai Pencatat Perkawinan (P4) bagi umat Kristen Indonesia di lingkungan Gereja Katholik Keuskupan Manado Se- Sulut, Senin (2/7) diruang Huyula kantor Gubernur.

Selain itu, SHS juga mengingatkan untuk pemilukada besok diharapkan dapat berjalan dengan aman, damai dan adil. Jangan ada yang golput, gunakan hak politik karena kita sebagai warga negara tahu hak dan kewajiban termasuk hak berpolitik, tandas Sarundajang.

Gereja harus memperhatikan norma- norma termasuk norma agama. Norma terbagi atas norma tertulis maupun tidak tertulis. Norma tertulis seperti Hukum Adat itu yang harus diperhatikan oleh masyarakat.

Masyarakat diharapkan agar bisa berpolitik secara santun karena momen ini merupakan pesta demokrasi yang memilih seorang pemimpin. Beberapa praktek-praktek politik yang harus dihindari yakni memfitnah serta pembunuhan karakter, ujar SHS.

Karo Pemerintahan dan Humas Setda Provinsi Sulut Drs Roy Marhaen Tumiwa, MPd selaku pelaksana kegiatan itu menyebutkan pelantikan ke 61 pemuka agama menjadi petugas P4 tersebut berdasarkan Keputusan Gubernur Sulut No. 130 Tahun 20120 tanggal 8 Juli 2010 dan Keputusan Gubernur Sulut No. 136 Tahun 2010 tanggal 19 Juli 2010 Tentang Pengangkatan Pemuka-Pemuka Agama Selaku Pembantu Pegawai Pencatat Perkawinan Bagi Umat Kristen di Provinsi Sulut.

Senin, 02 Agustus 2010

Apel kerja merupakan momentum yang memiliki makna penting dan strategis serta timing untuk mengevaluasi kinerja pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam segala lini, sehingga kita mampu mengidentifikasikan berbagai keberhasilan, kekurangan maupun distorsi yang terjadi dalam tugas, ujar Plt. Sekprov Sulut Ir. S. R. Mokodongan mewakili Gubernur Sulut, S. H. Sarundajang pada apel kerja PNS di lingkungan Pemprov Sulut, di halaman kantor Gubernur Senin (2/8).

Format interaksi antara pemerintah dengan mansyarakat telah bergeser dari paradigma klasik dominasi negara (Goverment Paradigm) bergeser menjadi paradigma kepemerintahan (Governance Paradigm). Fenomena seperti ini membutuhkan keberadaan birokrat yang cerdas, efisien, aktif dan berkemampuan kolaboratif dalam menterjemahkan fungsi- fungsi terkini tersebut, lanjut Mokodongan.

Mokodongan menghimbau seluruh PNS di lingkungan Pemprov Sulut dalam menghadapi pemilukada 3 Agustus 2010 nanti kiranya mampu mengajak bagi masyarakat pemilih untuk dapat menyalurkan aspirasinya di setiap TPS yang ada tentunya kita harus memilih kepala daerah yang berkualitas dan tidak korup, ujarnya.

Apel kerja kali ini diikuti oleh pejabat eselon II dan Eselon III serta seluruh pegawai negeri yang ada di lingkungan Pemprov Sulut.

Jumat, 30 Juli 2010

Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang mengatakan, berbagai keberhasilan dunia pendidikan di daerah ini, tak lepas dari peran serta Universitas Manado (Unima). Siapapun dia tentu mengakuinya kalau kehadiran Unima selama ini telah banyak berbuat bagi kemajuan dunia pendidikan di Sulut.

Hal itu terbukti bahwa angka melek huruf masyarakat Sulut sebesar 99,60 % yang artinya di Sulut tinggal 0,4 % masyarakat yang tergolong buta aksara. Angka ini berada di atas angka nasional sebesar 5 %. Karena itu Provinsi Sulut saat ini menempati rangking pertama nasional sehingga mendapatkan pengharggaan anugerah pratama nugraha sebagai pengharggaan terhadap provinsi yang berhasil dalam penuntasan buta aksara, jelas Sarundajang.

Begitu pula dengan indeks pembangunan manusia (IPM) Sulut mencapai angka 75,15 (jauh diatas angka nasional 69,6) yang menempatkan posisi Sulut berada pada rnakging 2 nasional sesudah DKI Jakarta, katanya.

Belum lagi keberhasilan lain dari para anak-anak didik kita yang mengikuti berbagai olimpiade baik nasional maupun internasional dan yang terakhir para siswa dari SMU Lokon yang berhasil keluar sebagai pemenang dalam olimpiade sain bidang nuklir di kroasia, ini juga tidak lepas dari para tenaga-tenaga pengajar jebolan Unima.

Olah karena itu Sarundajang berharap Unima terus meningkatkan kerjasama dengan Pemprov Sulut dalam upaya peningkatan SDM sesuai dengan jenjang pendidikan yang ada. Diakuinya sejak 2005 lalu para tenaga pengajar Unima telah mendapat bantuan pendidikan dari Pemprov mulai dari mahasiswa calon S1, program magister maupun doktor dan ini terus berjalan dengan baik.

Rektor Unima Prof. Dr Ph E A Tuerah Msi, DEA mengatakan, mereka yang mengikuti wisudah pada semester genap kali ini berjumlah 751 orang rinciannya program Doktor 8 orang, Magister 34 orang dan sisanya adalah sarjana strata 1 dari berbagai jurusan yang ada

SHS : Gereja Dilarang Berpolitik

Gubernur Sulawesi Utara Drs Sinyo Harry Sarundajang mengatakan, dalam menghadapi Pemilukada Gubernur dan Bupati/Walikota se – Sulut pada 3 Agustus yang tinggal dua hari lagi, dimintakan warga gereja dilarang berpolitik, karena gereja lahir untuk semua orang percaya dan gereja itu adalah sakral.

Pernyataan menarik itu disampaikan Gubernur Sarundajang saat melantik 131 orang pemuka agama kristen dilingkungan Gereja Masehi Adven Hari Ketujuh (GMAHK) selaku Pembantu Pegawai Pencatat Perkawinan (P4) di Gedung Daerah Konfrens Minut dan Malut Paal Dua Manado, Kamis (29/07).

Tetapi sebagai warga negara yang sadar akan kewajibannya maka, setiap anggota jemaat memiliki hak politik dalam pelaksanaan pemilukada itu sendiri. Untuk itu Sarundajang mengajak seluruh pemuka agama adven di daerah ini kiranya dapat menyukseskan pesta pemilukada tersebut dengan tidak bersikab golput, tetapi mampu mengajak setiap warga negara yang telah mempunyai hak pilih untuk datang ke setiap TPS yang ada guna menyalurkan aspirasinya sesuai dengan hati nuraninya.

Karo Pemerintahan dan Humas Setda Provinsi Sulut Drs Roy Marhaen Tumiwa, MPd selaku pelaksana kegiatan itu menyebutkan pelantikan ke 131 pemuka agama adven menjadi petugas P4 tersebut berdasarkan Keputusan Gubernur Sulut No. 130 Tahun 20120 tanggal 8 Juli 2010 dan Keputusan Gubernur Sulut No. 136 Tahun 2010 tanggal 19 Juli 2010 Tentang Pengangkatan Pemuka-Pemuka Agama Selaku Pembantu Pegawai Pencatat Perkawinan Bagi Umat Kristen di Provinsi Sulut sebagai berikut : GMAHK Daerah Konfrens Minahasa 51 orang, GMAHK Daerah Konfrens Minut 58 orang, GMAHK Daerah Misi Nusa Utara 13 orang dan GMAHK Wilayah Kerja Provinsi Sulut berjumlah 11 orang pendeta

Rabu, 28 Juli 2010

Bulan Suci Ramadan Semakin dekat untuk itu segenap umat muslim hendaklah secara bersama-sama menyambut bulan mulia itu dengan hati bersih hal ini disampaikan Plt Sekprov S.R.Mokodongan saat sholat jumat dimesjid Awal Fatulmubiin Kampung Islam, Dalam kesempatan bersilatuhrahmi dengan Jamaah dan tokoh umat Islam di kelurahan Kampung Islam mokodongan juga mengajak umat muslim dalam melaksanakan ibadah Puasa sebagai upaya peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Kegiatan perkunjungan Plt Sekprov dibeberapa Mesjid merupakan perwujudan serta memperkokoh hubungan silahturahmi antara pemerintah dan masyarakat khususnya kaum muslimin di kota manado.
Dalam kesempatan pertemuan dengan para jamaah dan tokoh agama Islam Mokodongan selalu mengajak untuk selalu menjaga kerukunan umat beragama serta menjaga stabilitas selama pelaksanaan Pemilukada di Provinsi Kab/kota, mokodongan juga menghimbau kepada umat muslim untuk memilih sesuai hati nurani sesuai dengan pilihannya dan berusaha untuk tidak menjadi Golput dalam Pemilikada 3 agustus nanti.
Kegiatan silahturahmi selanjutnya direncanakan pada tanggal 2 Agustus 2010 mengunjungi mesjid Al-Hasanah Kelurahan Ternate Baru melaksanakan solat magrib sekaligus doa bersama untuk menyambut bulan suci ramadan bulan penuh kemuliaan dan acara sekaligus penyerahan buku tabungan haji kepada Imam Mesjid Al-hasanah bapak Solaeman Mohammad sebagai wujud kebersamaan antara pemerintah daerah dan pemimpin umat. Turun mendampingi Sekprov Bpk.Hi Abdulrahman Tambipi,SH. Drs.Kahar Safii, Samat Kasim dan rustam A.Tambipi.

Senin, 19 Juli 2010

Sebanyak 286 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di lingkungan Pemprov Sulut diambil sumpah oleh Kepala Badan Kepegwaian Daerah (BKD) Provinsi Sulut Drs Mecky Onibala atas nama Gubernur Sinyo Harry Sarundajang, di ruang huyula kantor gubernur, senin (19/07).

Onibala mengatakan, pengambilan sumpah/janji PNS saat ini merupakan pernyataan kesanggupan untuk melakukan suatu keharusan atau tidak melakukan suatu larangan berdasarkan keyakinan agama atau kepercayaan terhadap Tuhan YME.

Karena itulah, hendaknya kalian memahami bahwa profesi menjadi seorang PNS adalah sebuah amanah dan kepercayaan yang diberikan tidak hanya dari atasan dan pemda, namun juga merupakan bentuk kepercayaan dari masyarakat yang harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan yang maha kuasa.

Untuk itu sebagai abdi masyarakat, PNS haruslah peka dan tanggap terhadap setiap persoalan yang timbul di tangah-tengah masyarakat, ujarnya.

Onibal juga mengatakan, perlu dipahami bahwa sikap dan tingkah laku seorang PNS selalu dinilai baik oleh atasan maupun masyarakat. Untuk itu menjadi seorang abdi negara haruslah memiliki komitmen kuat menjaga kewibawaan pemerintahah, yang diimplementasikan melalui sikap dan tindakan nyata yang dimulai dari diri sendiri.

Untuk itu diharapkan, seorang PNS dapat bertindak secara profesional dan proporsional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat disamping mampu menjaga moralitas.

Onibala juga mengingatkan agar PNS harus bersikap netral dalam menghadapi Pemilukada 3 Agustus nanti, hal itu dimaksudkan agar PNS tidak sampai terjebak dalam praktek politik praktis
Sebagai abdi negara dan abdi masyarakat anggota korpri diharapkan mampu mengajak masyarakat untuk menyukseskan Pemilukada Gubernur, Bupati/Walikota pada tanggal 3 Agustus nanti. Hal itu disampaikan Gubernur Sulut Drs Sinyo Harry Sarundajang pada saat memimpin Apel Korpri di halaman Kantor Gubernur , Senin (19/07).

Peran dari setiap anggota Korpri guna mendorong masyarakat yang telah mempunyai hak pilih untuk memberi suaranya di setiap TPS sesuai dengan hati nurani, merupakan hal yang wajar dan tidak bertentangan dengan aturan yang ada, jelas Sarundajang.

Dikatakan, sebagai katalisator dan dinamisator pembangunan, anggota korpri mempunyai kewajiban memberikan pencerahan positif dalam berdemokrasi yang santun, elegan dan beretika sehingga masyarakat nantinya tidak bersikap golput melainkan mau menyalurkan suaranya di TPS. Untuk itu peran strategis dari setiap anggota korpri sangat dibutuhkan demi suksesnya Pemilukada itu sendiri.

Bagian lain Sarundajang menyebutkan, kerpemimpinannya selama lima tahun telah banyak dicurahkan untuk kemajuan daerah bumi nyiur melambai salah satunya pengharggan bintang mahaputra yang diterima dari Presiden SBY pada tahun 2009 lalu. Sesungguhnya pengharggaan itu diberikan untuk seluruh rakyat Sulut, ujarnya.

Berbagai keberhasilan yang telah dicapai pemerintahan SHS tak bisa dipungkiri telah banyak dirasakan oleh masyarakat luas mulai dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan pertanian serta kesejahteraan pegawai seperti TKD, penyediaan perumahan bagi Pegawai yang belum memiliki rumah semua itu telah dilakukan SHS, ujar sejumlah birokrat Pemprov, yakni Alfra, Akrie, Reynaldo, ferry dan Arief.

Keberhasilan demi keberhasilan SHS dalam membangun Sulut walau masih ada segelintir orang yang belum mengakuinya namun dunia internasional telah mengakuinya keberhasilan itu, kunci beberapa birokrat handal sulut yang tak mau namanya dikorankan.

Mereka juga menambahkan marilah kita lanjutkan pembangunan Sulut menjadi semakin maju, berbudaya, berdaya saing dan semakin sejahtera

Selasa, 13 Juli 2010

Isra Mi’raj yang mengkisahkan perjalanan spiritual Nabi Besar Muhammad SAW dari Gua Hira di Mekkah menuju Masjidil Aqsa di Palestina untuk menerima wahyu dari Allah SWT, telah menjadi bagian terpenting bagi umat muslim guna memperingati hari bersejarah itu.

Khusus umat muslim di Kabupaten Boltim peringatan itu dilakukan pemerintah dan masyarakat Boltim bersama Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang, di Gedung Auditorium Pemkab Boltim Senin (12/07).

Dalam suasana keakraban itu pjb. Bupati Boltim Kandoli Mokodongan menyebutkan kehadiran orang nomor satu Sulut ditengah-tengah suasana isra mi’raj kali ini merupakan jawaban atas kerinduan masyarakat Boltim kepada SHS walaupun sudah kesekian kali berkunjung didaerah ini, namun kerinduan itu tetap ada.

Selama ini SHS sebagai seorang pemimpin setidaknya telah banyak perhatiannya dicurahkan bagi kemajuan Boltim. Untuk itu pemerintah dan masyarakat Boltim masih mendambahkan agar figur SHS kedepan masih tetap menahkoday daerah Bumi Nyiur Melambai, ujar Mokodongan.

Kesempatan itu Sarundajang mengajak umat muslim untuk terus memperkokoh imannya. Peringatan Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW 27 Rajab 1413 H merupakan momentum untuk lebih memperkokoh iman.

Perjalanan spiritual yang dilakukan Nabi Muhammad SAW sesungguhnya bertujuan demi kemaslahatan seluruh umat muslim. Untuk itu melalui peringatan Isra Mi’raj kali ini marilah kita tingkatkan ukhuwah islamiah, ukhuwah insania dan ukhuwah wataniah, jelas Sarundajang.

Usai menghadiri, Isra Mi’raj di Boltim Gubernur juga menghadiri acara yang sama di Ratatotok dan Belang serta menghadiri pengresmian gedung gereja di Molompar. Di Boltim Gubernur telah menyerahkan bantuan kacamata dan obat-obatan serta penyerahan bibit jagung dan penyerahan bantuan bina lingkungan dari PT. Askes (Persero) Manado kepada lima Masjid sebesar Rp. 125 juta. Sedangkan di Ratatotok Gubernur telah menyerahkan dua buah mesin katinting
Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang (SHS) dalam kunjungan kerja kali ini di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim ) Senin (12/07) melakukan penguntingan pitah sekaligus penanda tanganan prasasti penggunaan Gedung Auditorium Kantor Bupati Boltim di tutuyan.

Usai Pengresmian, gedung tersebut langsung digunakan untuk kegiatan peringatan Isra Miraj Nabi Besar Muhammad SAW 27 Rajab 1431 H Pemerintah dan Masyarakat Boltim dengan Gubernur Sulut hasil pilihan rakyat pertama di Sulut ini.

Sarundajang menilai, Boltim dibawah kepemimpinan Pjb. Bupati Kandoli Mokodongan terus mengalami kemajuan khususnya infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan dan gedung. Ini membuktikan bahwa ternyata saya tidak salah menunjuk orang sebagai penjabat Bupati Boltim dan ternayata Kandoli telah berhasil membawah perubahan di Kabupaten yang baru ini, ujarnya.

Walaupun masa jabatannya hanya singkat namun Kandoli telah berhasil meletakan dasar-dasar yang baik bagi masyarakat di daerah ini. Mudah – mudahan siapapun yang nantinya menggantikan Kandoli setidaknya akan mampu meningkatkan tugas-tugas pelayanan, pembangunan dan kemasyarakatan.

Sarundajang juga menyebutkan, jalan tutujan – pinolosian dipastikan tahun depan sudah selesai dikerjakan sebab dananya sudah ada, termasuk kantor bupati dan kantor dewan serta kelengkapannya juga selesai tahun depan, katanya.

Sementara Bupati Kandoli Mokodongan mengatakan, gedung auditorium kantor Bupati menghabiskan dana sekitar Rp. 4,1 M sedangkan dana sekitar Rp. 296 M untuk pembangunan jalan, jembatan dan gedung. Saat ini Pemkab sudah selesai membangun jalan menuju moad, motongkat dan maga

Kamis, 08 Juli 2010

Paula Lengkong Pimpin BPP Pikat

Tujuan dari PIKAT adalah untuk mendidik wanita yang berpendidikan formal maupun non formal agar memperoleh keterampilan atau keahlian seperti memasak, menjahit serta berbagai keterampilan yang lain sehingga bisa menciptakan sesuatu yang kreatif. Hal itu dikatakan oleh Gubernur Sulut Sarundajang sebagai Pelindung BPP PIKAT yang diwakili oleh Kadis Sosial, Ir. Ricky Tumanduk pada acara pelantikan Badan Pengurus Pusat PIKAT dan peringatan Ulang Tahun ke- 93 PIKAT di Gubernuran Bumi Beringin hari ini (8/7).

Diharapkan saat ini merupakan momentum yang tepat untuk melakukan evaluasi berbagai program kegiatan cerdas dan kreatif dalam organisasi, ujar Tumanduk.

Penasehat BPP PIKAT, Ny. Deetje Sarundajang- Laoh Tambuwun mengatakan, PIKAT adalah salah satu organisasi yang dibentuk karena kecintaan ibu kepada anak untuk membangun Negara tercinta ini.

Semua upaya maupun pola pikir harus disesuaikan dengan keadaan sekarang termasuk anggaran dasar agar program- program yang sudah dicanangkan selama 5 tahun kedepan dapat berjalan dengan baik, lanjut istri Gubernur Sulut ini.

Sebagai Ketua Umum (Ketum) BPP PIKAT yang baru, Ny. Paula menghimbau dan mengajak kepada pengurus agar bekerja sama dan saling menopang dalam membangun organisasi PIKAT ini.

Musyawarah Nasional (Munas) BPP PIKAT ke-12 berhasil memilih Pengurus Baru Periode 2010 – 2015 sebagai Ketum Ny. Paula Lona- Lengkong, SH Msi, Sekum Ny J Lambey dan Bendahara Umum dipercayakan kepada Drta Ny Pascoal Dumanaou. Pengurus ini dilengkapi pula dengan ketua- ketua bidang.

Organisasi PIKAT ini berdiri pada tahun 1917 di Manado oleh Ibu Maria Walanda Maramis. Sekarang, PIKAT telah memiliki 55 cabang di beberapa daerah di seluruh Indonesia. Beberapa perwakilan pengurus PIKAT yang menghadiri acara pelantikan dan perayaan ulang tahun PIKAT ini yakni dari Bekasi, Makasar, Surabaya dan Bandung.
Perkemahan karya Pemuda GMIM Wilayah se-Minahasa Utara dilaksanakan didesa kaleosan Kecamatan kalawat
Pembukaan Perkemaahn diawali dengan ibadah dipimpin oleh pendeta Lambert Mandagi,MTh dalam khotbahnya ”kepada pemuda Gereja hendaklah menjadi contoh dalam setiap aspek kehidupan baik dilingkungan bermasyarakat, jemaat, pendidikan, pekerjaan.
SHS dalam sambutanya sangat bangga dengan pemuda Gmim yang kreatif serta memiliki idialisme yang kuat, dengan perkemahan karya Pemuda ini SHS mengharapkan kepada Pemuda GMIM untuk selalu menjadi kader yang kokoh tidak lemah serta pemuda harus menjadi tulang punggung, pelindung dan pemersatu terhadap gereja/umat Tuhan, bangsa dan negara,
Karena menurut Shs yang juga Gubernur Sulut kebanggaan Rakyat ini selalu mengingatkan khususnya generasi muda adalah merupakan penerus cita-cita dan masa depan bangsa dan negara.
Ditengah-tengah perkembangan Dunia dan era globalisasi, pasar bebas SHS mengajak masyarakat khususnya Pemuda mampu menjadi pelindung dalam setiap pengaruh perubahan dunia tersebut disamping itu maraknya penggunaan Narkoba SHS mengingatkan Pemuda harus menjadi Pelopor sebagaimana Komitmen Pemuda GMIM sebagai anti narkoba karena Narkoba sangat berbahaya untuk kelangsungan Generasi dimasa yang akan datang.
Acara perkemahan karya pemuda sewilayah minahasa utara semakin semarak setelah dibuka oleh Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Hari Sarundajang.
Hadir dalam acara tersebut Drs.Djouhari Kansil Mpd, Ketua Bappeda Prov Sulut, Ketua Pemuda Sinode GMIM , Kaban Kesbang Kab Minut, Camat Kalawat.

Selasa, 06 Juli 2010

SHS Hadiri Seminar KGBI Tondano

Keberhasilan SHS untuk membangun sulut merupakan bukti sebagai seorang pemimpin yang tidak diragukan lagi, dalam seminar kepemimpinan di Gereja Baptis Katinggolan Tondano Timur Gereja harus selalu kuat demikian halnya Gereja KGBI bukan hanya di katingolan namun jemaat KGBI pada umumnya.
SHS berharap hendaknya Gereja,Jemaat selalu mencari kebenaran , selalu mencari solusi, selalu berkembang dan gereja harus selalu berbuat untuk masyarakat khususnya Jemaat KGBI.
Sebagai bangsa yang besar dengan beranekaragam suku dan bahasa serta Agama bangsa indonesia dapat disebut sebagai bangsa yang ajaib karena dengan perbedaan itu dapat dipersatukan dengan Pancasila sebagai idiologi bangsa Indonesia hal ini diungkapkan SHS kepada Jemaat KGBI dan masyarakat diTondano.
Keamanan, kenyamanan yang dirasakan masyarakat di Sulawesi Utara memberi bukti akan kerukunan antar umat beragama disulawesi utara sangat terpelihara dengan baik dan ini telah menjadi hal paling penting dengan suksesnya pelaksanaan 3 kegiatan besar dunia yang baru dilaksanakan disulawesi utara yaitu ” WOC, CTI Summit, Sail Bunaken, oleh karena itu menurut SHS keberhasil yang telah didapatkan itu bukan semata-mata karena Peribadinya saja namun karena seluruh masyarakat sulawesi utara termasuk warga jemaat KGBI.
Diakhir sambutanya SHS berterimakasih atas undangan Pimpinan Gereja KGBI , Jemaat Katinggolan serta masyarakat Tondano yang telah bersama-sama hadir dalam seminar kepemimpinan KGBI , kebersamaan itu juga nampak dengan begitu atusianya jemaat KGBI dan Masyarakat tondano menyambut kedatangan dan mengikuti acara tersebut.
Hadir dalam rombongan Gubernur, Asisten Bid Pemerintahan dan Kemasyarakatan, Kepala BKD, Kadis Sosial prov Sulut.

Senin, 05 Juli 2010

Mengingat tantangan tugas kedepan akan semakin berat dan kompleks, maka diharapkan pegawai di jajaran Pemprov Sulut mampu bekerja sesuai ketentuan yang berlaku serta mampu memberi pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Hal itu ditegaskan Asisten Pemerintahan dan Kesra Jeffry Korengkeng, SH, MSi saat menjadi Irup pada apel pegawai awal Juli di halaman Kantor Gubernur Sulut, Senin (5/07).

Khusus kepada para pengelola keuangan di setiap SKPD Korengkeng mengingatkan, bahwa saat ini kita sudah memasuki triwulan III, dimana secara umum kita sudah menyelesaikan separuh dari masa waktu realisasi anggaran dan fisik.

Untuk itu melalui apel pagi kali ini, tidaklah salah apa bila saya mau mengingatkan kembali agar saudara selaku pengelola anggaran senantiasa taat pada peraturan perundang – undangan yang berlaku, dan terapkanlah sistem administrasi keuangan yang baik agar dalam pertanggungjawabannya dapat berjalan sesuai ketentuan pengelolaan anggaran yang tepat, ujarnya.

Disisi lain Korengkeng menyebutkan sebagai pelayanan masyarakat Pemprov harus mampu memperkuat segenap potensi diri dan kelembagaannya. Dalam konteks ini, maka diperlukan kemauan bekerja yang dibarengi dengan kesungguhan dan profesionalitas yang tinggi guna meningkatkan pelayanan yang optimal kepada masyarakat sebagai bentuk tanggungjawab dan kewajiban kita sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.

Diakhir sambutannya Korengkeng taklupa menyampaikan terimaksih kepada mitra kerjanya karena sewaktu menjabat Kepala BKD 4 tahun 3 bulan kalian telah mendukung saya, dan kiranya kerjasama yang telah terbangun selama ini dapat diwujudkan kembali ketika saat ini saya telah menjabat Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Prov. Sulut

Minggu, 04 Juli 2010

Dalam Kunjungannya ke Kabupaten Bolaang Mongondow Gubernur Sulut S.H Sarundajang menghadiri ibadah di Gereja GMIBM Tiberias Poigar. Meskipun cuaca hujan namun tidak menyurutkan jemaat dan masyarakat Tiberias untuk menyambut kedatangan Gubernur Sulut S.H Sarundajang.

Kerinduan masyarakat Tiberias telah terobati dengan kehadiran Gubernur Sulut S.H Sarundajang dan rombongan, karena masyarakat sangat ingin melihat langsung sosok dari Gubernur Sulut S.H Sarundajang yang sangat mereka banggakan dan yang telah mengenalkan bahkan membuat daerah Sulawesi Utara menjadi di kenal oleh Dunia Internasional.

Dalam Sambutannya Gubernur Sulut S.H Sarundajang berkomitmen membangun untuk masyarakat, dan ini akan sangat diprioritaskan ungkap SHS. SHS mengatakan akan melihat dan mendengar secara langsung kebutuhan dan peningkatan pembangunan di desa Tiberias, tidak hanya itu SHS juga mengingatkan untuk selalu menjaga kerukunan yang sudah terjalin dengan baik.

Diakhir sambutannya, SHS bertrima kasih atas undangan jemaat dan masyarakat Tiberias yang telah mengundangnya.
Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang dalam kunjungannya ke Gereja GMIBM Kalfari Nanasi disambut dengan sangat antusias oleh masyarakat Nanasi.

Lebih Khusus bagi jemaat gereja GMIBM Kalfari Nanasi, yang mempunyai kerinduan begitu besar untuk bertemu langsung dengan Gubernur Sulut S.H Sarundajang. Dimana kedatangan Gubernur Sulut S.H Sarundajang telah lama di nanti-nantikan oleh jemaat GMIBM Kalfari sebagaimana disampaikan ketua Jemaat Gereja GMIBM Kalvari Pdt. N. Songkato-Watuseke, MTh. Demikian halnya yang dirasakan oleh sangadi desa Nanasi.

Gubernur Sulut S.H Sarundajang dalam sambutannya sangat berterima kasih atas kesetiaan jemaat dan menurut SHS waktu tidak akan pernah menyurutkan rasa kecintaan kita selaku umat Tuhan Yesus Kristus selaku kepala gereja.

SHS selanjutnya menanda tangani peresmian gedung gereja Kalfari GMIBM Nanasi yang disaksikan langsung oleh Ketua Jemaat Gereja beserta Jemaat yang ada.

Rabu, 30 Juni 2010

Sejalan dengan Undang- Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), maka tuntutan ini sudah menjadi kewajiban semua aparatur pemerintah tanpa terkecuali, termasuk para pejabat Negara di Sulawesi Utara. Hal tersebut disampaikan Gubernur Sulut, S. H. Sarundajang ketika menghadiri Deklarasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di ruang Huyula, Rabu (30/6).

Kegiatan ini menurut Sarundajang, dimaksudkan agar proses penciptaan pemerintahan yang bersih, tidak terkesan hanya “tebang pilih”, sehingga dalam implementasinya mampu memberikan kepastian hukum, kepastian sistem dan kepastian mekanisme kepada segenap komponen warga masyarakat, sebagai perwujudan kesetaraan hak dan kewajiban warga Negara yang sama dihadapan hukum dan pemerintahan.

Kesempatan itu, Gubernur juga menyampaikan beberapa hal kepada pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI antara lain, bahwa pada tahun 2009, pemerintah Provinsi Sulawesi Utara berhasil mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari pemerintah pusat.

Sarundajang menambahkan, Seluruh aktifitas pemerintahan telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku, seluruh informasi telah diungkapkan sesuai keadaan yang sebenarnya, system pengendalian intern dapat dipercaya keandalannya dan laporan keuangan telah disusun sesuai standar akuntasi pemerintahan.

Tercatat hasil kekayaan para pejabat di Sulawesi Utara, mulai dari S. H. Sarundajang sebesar Rp. 7.531.169.510,-, Walikota Kota Kotamobagu, Drs. H. Djelantik Mokodompit sebesar Rp. 5.875.637.476,-, Wakil Walikota Kota Kotamobagu, Ir. Tatong Bara sebesar Rp. 1. 352.986.500,-, Bupati BolMut, Drs. Hi. Hamdan Datunsolang sebesar Rp. 2.706.782.573,-, Wakil Bupati BolMut, Drs. Hi. Depri Pontoh sebesar Rp. 1.040.090.000,-, Walikota Bitung, Hanny Sondakh sebesar Rp. 17.115.773.572,- serta Wakil Walikota Bitung, Robert K. Lahindo, SH, M.Si sebesar Rp. 626.740.000,-.

Dalam deklarasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) tersebut, Plt. Ketua KPK RI, Haryono menyampaikan apresiasinya terhadap Gubernur dan pemerinath Propinsi Sulut atas perolehan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) karena mekanisme sistem pengelolaan keuangan yang baik.

Hadir pada deklarasi LHKPN yakni Walikota Kotamobagu dan Wakilnya Drs H Jelantik Mokodompit dan Ir. Tatong Bara dan Bupati Bolmut dan Wakilnya Hamdan Datunsolang dan Depri Pontoh, Wakil Walikota Bitung Robert Lahindo serta pejabat Eselon II dan III dilingkungan Pemprov Sulut
Peringatan ke – 61 Wafatnya DR GSSJ Ratulangi, diperingati oleh keluarga Pahlawan Nasional tersebut, di makam Sam Ratulangi di Tondano Minahasa, Rabu (30/06). Walaupun peringatan kali ini hanya dilaksanaklan secara sederhana, namun memiliki makna yang sungguh besar.

Salah satu putri bungsu Sam Ratulangi Ny Uki Sudjoko Ratulangi ketika mewakili keluarga mengungkapkan kenangan indah besama orang tua semasa hidupnya. Om Sam sapaan akrab dari DR Sam Ratulangi merupakan sosok seorang ayah yang sangat familiar bagi keluarga dan orang lain.

Selama study di luar negeri (Belanda) Sam Ratulangi muda bersama rekan –rekan mahasiswa indonesia di Belanda telah berjuang untuk Indonesia. sekembalinya di tanah air Om Sam terus melakukan perjuangannya bersama para tokoh nasional lainnya untuk mengisi kemerdekaan RI.

Saat itu Om Sam sering mendapat perlakuan tidak baik dari belanda, beliau sering di buang ke daerah –daerah terpencil. Namun dengan semangat pantang menyerah toleh Tondano ini terus melakukan perlawanan kepada Belanda, ujar Ny Uki Ratulangi.

Ny Uki juga berterima kasih karena perjuangan Om Sam hingga kini telah menjadi motivator bagi kemajuan pendidikan di Sulut bahkan nasional.

Gubernur Sarundajang, mengatakan ketokohan Sam Ratulangi tidak lagi menjadi milik keluarga tetapi sudah menjadi milik banyak orang. Banyak buah pikiran Sam Ratulangi telah menjadi inspirator para pemikir di tanah air. Bahkan saya sendiri yang saat ini sedang mengambil program Doktor di Universitas Gadjah mada mengambil judul skirbsinya dari buah pikiran Om Sam, kata Gubernur.

Karena itu di peringatan ke – 61 wafatnya DR Sam Ratulangi kali ini marilah kita semua terus berdoa agar perjuangan Sam Ratulangi akan terus terpatri di lubuk hati sanubari kita semua, jelasnya.

Usai memberikan sambutan Gubernur bersama undangan lainnya melihat langsung foto – foto dokumenter Sam Ratulangi mulai masa dari kecilnya bersekolah di Tondano, masa perjuangan bersama tokoh nasional dan Presiden RI Soekarno hingga foto wafatnya Sam Ratulangi yang meninggal dunia di Jakarta dibawah ke kampung halamannya Tondano melalui kapal SWARTENHONDT dari pelabuhan Manado.
Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang mengakui, bagi pelajar dan mahasiswa yang mau memiliki ketajaman berpikir dan kemampuan analisis hendaknya harus menguasasi mata pelajaran matematika. Sebab matematika merupakan ilmu dasar dari pengembangan sains (basic of science) dan sangat berguna dalam setiap aspek kehidupan.

Pengakuan Sarundajang itu disampaikannya saat membuka Konferensi Nasional Matematika ke – 15 dan Kongres Himpunan Matematika Indonesia yang digelar Universitas Negeri Manado (Unima) di Hotel Sutanraja Watutumou Kec. Kalawat Kab. Minut, Rabu, (340/06).

Menurut Gubernur, ada sebagian orang menganggab mata pelajaran matematika merupakan ilmu yang sulit dan membosankan, karena lebih bersifat abstrak dan hanya berisi hafalan dari sekian banyak rumus sehingga menimbulkan antipati untuk mempelajarinya, mitos demikian dikatakan Sarundajang harus di hilangkang.

sebaliknya justeru kalau kita menguasai matematika otak kita akan lebih cerdas serta kemampuan analisisnya akan lebih tajam sehingga tidak membosankan, Sambil memberi contoh bahwa Sam Ratulangi salah seorang tokoh nasional yang berasal dari Sulut merupakan satu-satunya DR Matematika pertama yang dimiliki Indonesia pada waktu itu, ujar Sarundajang.

Contoh lain yang diangkat Sarundajang seperti Albert Einstein, tokoh fisika terbesar abad ke - 20 menyatakan bahwa matematika adalah senjata utama dirinya dalam merumuskan konsep relativitasnya yang sangat terkenal itu.

Diakhir sambutannya Gubernur Sarundajang mengharapkan kiranya hasil dari konferensi dan kongres ini akan memberikan kontribusi positif bagi upaya menggairahkan minat pelajar dan mahasiswa untuk mempelajari matematika.

Presiden Himpunan Matematika Indonesia Prof. DR Widodo menyebutkan seminar-seminar matematika kiranya terus digalakan mulai dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi hingga ke tingkat nasional. Ia juga menyebutkan Konferensi Nasional kali ini akan memilih pengurus baru.

Sementara Rektor Unima DR Ph E.A Tuerah Msi DEA menambahkan, tema pelaksanaan dua kegiatan berskala nasional ini yakni matematika hidup untuk menghidupkan ilmu lain

Jumat, 25 Juni 2010

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Sedunia tahun ini menggelar jalan sehat bersama. Kegiatan yang dilepas Komandan Korem 131 Santiago Kol. Inf Robert Lumempouw ini mengambil start dan finis di halaman Kantor Gubernur, diikuti unsur TNI/Polri serta PNS dilingkungan Pemprov. Sulut, Jumat (25/06).

Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Kalakhar BNP Sulut Drs Jhon Latumeten mengatakan, peringatan hari anti narkotika internasional bagi Provinsi Sulut merupakan momentum yang strategis, mengingat kondisi geostrategis daerah ini berada di ujung utara negara RI yang merupakan salah satu dari Provinsi kepulauan yang berbatasan dengan negara tetangga Philipina, serta posisinya berada pada lintasan samudera pasifik yang sarat dengan politik global, dengan berbagai konsekwensi kerawanan seperti penyeludupan, lintasan teroris dan bukan tidak mungkin menjadi jalur trans crime narkoba.

Latumeten menjelaskan, berdasarkan data BNN tahun 2009 untuk tingkat kondisi peredaran Sulut berada di urutan 17 sedangkan untuk pengguna narkoba berada di posisi ke – 25. Indikator ini tentunya membuka mata kita untuk memberi perhatian khusus akan upaya pemberantasan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, seraya meningkatkan pengawasan dini terhadap masalah narkotika, ujarnya.

Kegiatan yang mengambil tema ”Hidup Sehat Tanpa Narkotika” itu Latumeten mengajak, segenap anak bangsa di daerah ini marilah kita perkokoh tekad dan komitmen untuk menyatakan perang terhadap narkoba.

Selain jalan sehat kegiatan hari anti narkoba di Sulut kali ini Panitia juga menggelar penyuluhan, teleconfrence serta bagi –bagi bunga melalui kampanye simpatik pada besok hari

Kamis, 24 Juni 2010

Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang menfghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) ke – 56 Desa Toraget Kec, Langowan Barat Minahasa, Kamis (24/06). Ulang Tahun yang dipusatkan di Balai Desa ini diperingati dalam suatu Ibadah syukur dipimpin Pdt F Lumintang, STh dilanjutkan dengan pemasangan lilin ulang tahun oleh Gubernur Sarundajang, pemerintah desa dan toko masyarakat.

Hukum Tua Desa Toraget M Kaligis menguraikan sekilas tentang desa toraget yang memiliki jumlah penduduk 1425 jiwa dengan 56,7 ha luas wilayah dan 75 persen mata pencaharian warganya berprofesi sebagai petani.

Gubernur Sarundajang mengatakan, masyarakat desa toraget patut mensyukuri berkat Tuhan yang diberikan kepada kita. Ulang tahun desa yang boleh kita peringati saat ini merupakan wujud kecintaan Tuhan kepada masyarakat desa toraget.

Kepada generasi muda, tokoh agama dan tokoh masyarakat Gubernur Sarundajang mengajak marilah kita bangun desa ini agar lebih maju dari sekarang. cDesa Toreget menurut Sarundajang dikenal sebagai daerah pertanian, Untuk itu kedepan kiranya dalam pengelolaan sektor petanian ini masyarakat terus mengikuti tehnologi pertanian yang ada agar hasil produksinya pertaniannya akan terus mengalami peningkatan, sehingga dengan demikian akan meningkatkan kesejahteraan rakyat
Pengurus Daerah Kabupaten/Kota PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) se Sulawesi Utara, hari Rabu Malam, 23 Juni 2010 , memulai Konperensi Provinsi yang dilaksanakan di Hotel Sahid Manado. Penyelenggaraan Konperensi Provinsi ini adalah dalam rangka mengevaluasi Program Kerja Pengurus Provinsi Sulawesi Utara masa bakti 2005 – 2010 yang diketuai oleh Drs. Alvius Lomban, M.Si yang saat ini dipercayakan oleh Rakyat Sulawesi Utara untuk menjadi salah seorang Anggota Dewan Perwakilan Daerah Utusan Provinsi Sulawesi Utara, sekaligus untuk memilih Pengurus Provinsi yang baru yang akan melaksanakan tugasnya selama masa bakti yang akan ditetapkan oleh Konprov ini.
Ketika membuka Konperensi Provinsi PGRI ini Gubernur Sulawesi Utara mengingatkan peran strategis guru untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurut Sarundajang, maju mundurnya suatu bangsa akan sangat ditentukan oleh tingkat penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan untuk dapat menguasai IPTEK adalah melalui proses pendidikan. Dalam proses pendidikan inilah Guru memegang peranan sentral dan sangat strategis untuk mengelola Proses Pembelajaran. Sebaik-baiknya bahan ajar, sarana dan prasarana pendidikan, proses transformasi Ilmu tidak akan optimal apabila kualitas gurunya kurang bagus. Oleh karena itu Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sangat concern untuk meningkatkan kualitas para guru antara lain melalui pemberian beasiswa bagi 1000 guru di tahun 2009 dan ditahun 2010 ini akan ditingkatkan menjadi 2000 orang uantuk memperolah beasiswa melanjutkan pendidikan ke jenjang minimal S1. Pembangunan pendidikan di Sulawesi Utara juga terus ditingkatkan dengan meningkatkan anggaran pendidikan menjadi 20% dari keseluruhan APBD. Gubernur mengingatkan para guru termasuk organisasi profesi guru untuk merespons perhatian pemerintah ini dengan komitmen peningkatan kinerja untuk memberikan yang terbaik bagi proses pendidikan generasi muda di Sulawesi Utara menuju Sulut yang semakin Berbudaya, Berdaya Saing dan Sejahtera.
Ketua Pengurus Provinsi PGRI Sulawesi Utara Drs. Alvius Lomban dalam laporannya mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sulawesi Utara yang memiliki kepedulian yang sangat besar terhadap Pendidikan pada umumnya, PGRI dan para guru di Sulut. Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar PGRI DR. Sulistiyo, M.Pd. Dalam rangka menghadapi Pemilukada di Sulawesi Utara, Ketua Umum PB PGRI memesankan kepada seluruh guru di Sulut untuk memilih Pemimpin yang benar-benar peduli terhadap pendidikan dan pengembangan kualitas serta kesejahteraan guru.
Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang dalam acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini mencanangkan Kelurahan Dendengan Luar (Denlu) Kec, Tikala Manado sebagai ”Model Kampung Hijau”.

Kegiatan yang dipusatkan di Lingkungan I dan III di kelurahan Denlu itu Kamis, (24/06) di tandai dengan penyerahan hadiah lomba kebersihan bagi pemenang oleh Gubernur serta penanaman bibit pohon yang dilakukan Gubernur Sarundajang bersama Ibu Deetje Sarundajang Laoh Tambuwun, Penjabat Walikota Manado Robby Mamuaja bersama Ibu Otty Mamuaja Lumentut.

Ketua Tim Penggerak PKK Prov. Sulut Ny Deetje Sarundajang Laoh Tambuwun mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud tanggung jawab dan keterpanggilan kita untuk sama-sama menyelamatkan bumi ini dari berbagai resiko lingkungan yang semakin hari semakin memprihatinkan.

Karena itu First Lady Sulut ini memberikan apresiasi kepada mereka yang senantiasa mendukung berbagai upaya pelestarian lingkungan demi keselamatan bumi dan masa depan Sulawesi Utara dan Indonesia, ujarnya.

Sementara itu Gubernur Sarundajang menyebutkan, sampai saat ini kerusakan lingkungan masih saja terus terjadi di sana sini. Karena itu Ia mengimbau masyarakat berhenti merusak lingkungan. Tetapi sebaliknya marilah kita mencintai lingkungan itu sebagai anugerah dari pemberian Tuhan kepada kita.

Karenanya di ingatkan, bahwa Ancaman pemanasan global (global warming) yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim, sehingga hampir semua negara termasuk Indonesia dan Sulut mengalami bencana alam kondisi ini lebih diperparah dengan maraknya eksploitasi sumber daya alam yang tidak memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan sehingga menimbulkan berbagai musibah yang merugikan masyarakat, tidak hanya harta benda bahkan nyawa sekalipun.

Karena itu Sarundajang menyampaikan terima kasih kepada TP PKK Sulut dan BLH Sulut yang telah memfasilitasi sehingga kegiatan ini bisa terselengara dengan baik
Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang mengingatkan, kepada seluruh jajaran Pemerintah yang ada di Kabupaten/Kota se – Sulut mulai saat ini diwajibkan melaksanakan pelayanan Sistim Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) kepada masyarakat.

Apabila masih terdapat Kab/Ko yang belum melaksanakan SIAK jangan harap bisa menerima dana stimulan dari APBN – Perubahan Tahun 2010. Dana tersebut direncanakan akan disalurkan mulai bulan Juli 2010 ini, jelas Sarundajang kepada wartawan di Kantor Gubernur, Kamis (24/06).

Gubernur Menyebutkan, program SIAK ini tahun depan secara serentak sudah dilaksanakan di seluruh tanah air. Untuk itu Sarundajang mengimbau bagi Kabupaten/Kota di Sulut yang belum melakukan konfersi data untuk melaksanakan SIAK saat ini juga harus melaksanakannya, sebab tahun 2010 merupakan persiapan sedangan tahun 2011 nanti sudah merupakan pelaksanaan secara nasional.

Sementara Karo Pemerintahan dan Humas Setda Provinsi Sulut. Drs Roy M Tumiwa, MPd menambahkan di Provinsi Sulut hingga kini masih terdapat lima Kabupaten/Kota yang belum melaksanakannya hal ini kendalanya memang berbeda- beda karena itu diharapkan kesungguhan dari ssetiap pimpinan daerah dalam mengatasi kendala tersebut, harapnya.

Namun di akuinya memasuki bulan Juli nanti seluruh Kabupaten/Kota di Sulut sudah siap melaksanakannya. Tumiwa menyebutkan, program ini sangat menguntungkan bagi daerah dalam mengkonversi data dari manual menjadi data elektronik.

Dengan adanya data elektronik ini akan mempermuda apabila ada warga masyarakat yang akan melakukan pengurusan VISA atau Paspor. Serta setiap warga negara melalui program ini dapat terinventarisasi semuanya

Rabu, 23 Juni 2010

Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang membagi pengalaman hidupnya dengan para Pemuda dan Remaja KGPM yang saat itu sedang mengadakan perkemahan rohani di Desa Ampreng Kec, Langowan Barat Minahasa.

Gubernur hasil pilihan rakyat pertama di Sulut ini mengungkapkan pengalaman hidupnya yang meniti karier pendidikan sekolah dasar (SD) di Desa Motoboy Kecil di Kota-Kotamobagu serta menempuh ilmu SMP di Kota Tomohon serta menamatkan pendidikan SMA di kota kelahirannya Langowan.

Sementara sosok sarundajang muda melanjutkan study pendidikan tinggi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsrat Manado hingga selaleai. Selesai sekolah sosok Sarundajang memasuki ladang pengabdian yang baru menjadi seorang birokrat di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulut, sekaligus menjadi Dosen Fisip Unsrat di usia 23 Tahun

Di Usia yang masih relatif muda (27 Thn) kala itu SHS dipercayakan menjadi Karo Pemerintahan Setda Provinsi Sulut, Usia 31 Tahun dipercayakan sebagai Sekda Kabupaten Minahasa selanjutnya menjadi Walikota Bitung hampir 17 tahun lamanya. Usai menjabat Walikota Bitung Sarundajang dipercayakan menjadi Ketua KAPET Manado Bitung. Selanjutnya ditarik ke Depdagri sebagai Staf Ahli Mendagri kemudian diangkat menjadi Irjen Depdagri selama empat tahun.

Disamping selaku Irjen Sarundajang dipercayakan Presiden Megawati untuk menjadi Penjabat Gubernur Maluku Utara dan Maluku sekaligus penguasa darurat sipil di dua daerah bertikai itu. SHS selama bertugas di Maluku Utara dan Maluku dianggap berhasil mendamaikan konflik horisontal yang terjadi diantgara dua pelagandong tersebut. Namun sebelum bertugas di dua Provinsi Maluku itu SHS pernah bertugas di Aceh Pasca bencana Sunami dan berhasil meredahkan pertikaian antar suku dayak dengan madura di Kalsel.

Sebelum mengakhiri masa jabatannya sebagai seorang birokrat, SHS dipercayakan oleh masyarakat Sulut dalam Pilkada langsung 2005 lalu, Sebagai Gubernur Sulut pertama hasil pilihan rakyat.

Sarundajang mengajak, agar pemuda remaja KGPM kiranya mampu menjadi pelopor perdamaian, sekaligus meningatkan tiga hal penting yang perlu diwaspadai oleh seluruh elemen pemuda dan rejama di Sulut yakni, pemanasan bumi (global warming), benturan peradaban dan peneterasi ekonomi dunia (pasar bebas).
Gubernur Sulut SH Sarundajang melalui Asisten Pemerintahan dan Kemasyarakatan Drs Jefrry Korengkeng Msi mengatakan sebagai jawaban akan tuntutan percepatan pembangunan perumahan di Sulut maka menjadi keharusan bagi pemerintah daerah untuk meresponsnya secara positif dukungan kebijakan dan alokasi program perumahan rakyat.

Sejalan dengan itu, maka Pemerintah Provinsi Sulut terus berupaya bertindak proaktif untuk menjembatani sinergitas pusat dan daerah selaku pelaku dalam pembangunan perumahan dan permukiman, Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 32/2004 Tentang Pemerintahan Daerah yang menempatkan Gubernur selaku kepala daerah Provinsi sekaligus kedudukan sebagai wakil pemerintah di wilayah Provinsi.

Dengan demikian, maka dapat dipahami bahwa penyerahan urusan perumahan sebagai urusan wajib yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah menuntut pemerintah untuk memastiksan bahwa daerah mampu mengatur dan mengurus urusan tersebut agar dapat memenuhi standart lasyanan minimal (SPM) bidang perumahan rakyat yang ditetapkan melalui Permenpera No. 22/2008 Tentang SPM Bidang Perumahan Rakayat Daerah Provinsi/Kab/Ko.

Hal itu disampaikan Korengkeng saat membuka Bimtek Dekonsentrasi Lingkup Kementrian Perumahan Rakyat tahun 2010 di Swiss Bellhotel Maleosan Manado, Selasa (22/06). Untuk itu guna meningkatkan efektifitas dibidang perumahan rakyat, diperlukan sinergitas antara aparat terkait dalam menunjang program dekonsentrasi ini sehingga dapat berjalan sesuai dengan pola pada sistem yang telah ditetapkan, ujarnya.

Karena itu Korengkeng mengharapkan kiranya kegiatan ini menjadi sangat relefan dengan realitas kebutuhan perumahan bagi masyarakat Sulut, di mana pembangunan perumahan memiliki dimensi yang amat luas dalam konteks peningkatan kesejahteraan rakyat Sulut.

Sementara Kabag Program Biro Perencanaan dan Monitoring Kementerian Negara Perumahan Rakyat, Nastra Tarigan ST. MM menyebutkan, kegiatan ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di tahun 2010 ini. Namun bagi Provinsi Sulut merupakan kegiatan yang kelima setelah Provinsi DKI Jakarta, Bali Bangka dan Belitung.

Kabag Kemasyarakatan Drs Ferdinand Polii melaporkan, kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari dan diikuti para Kabag Pemerintahan, Kadis PU dan Ketua Bapeda Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Selama mengikuti Bimtek ini nantinya para peserta akan menerima materi dari pejabat Kementerian Perumahan Rakyat