Senin, 09 Agustus 2010

Ibadah yang sejati adalah mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah. Inilah hal yang harus diimplementasikan di tengah-tengah aktifitas hidup sehari-hari melalui kehidupan yang penuh kasih terhadap Tuhan dan sesama manusia. Demikian disampaikan Gubernur Sulawesi Utara Drs. S. H. Sarundajang saat menghadiri Pengucapan Syukur dan Hari Ulang Tahun ke 117 Jemaat GMIM Rondor Paniki Bawah, Manado Minggu (8/08).

Kesempatan itu Sarundajang juga menyintil isu tentang dirinya, yang katanya mengalami sakit strok dan dirawat di rumah sakit singapura. Berita tersebut adalah bohong, buktinya sampai hari ini saya masih tetap sehat. Untuk itu Ia mengharapkan agar masyarakat jangan cepat percaya dengan isue-isue yang menyesatkan tersebut yang bisa menyebabkan perpecahan dalam masyarakat.

Lebih lanjut Sarundajang mengharapkan agar peran gereja dapat lebih luas lagi menyentuh berbagai realitas kehidupan yang menuntut partisipasi nyata dari setiap warga jemaat dalam menunjang setiap program pemerintah dalam mengatasi berbagai permasalahan, antara lain kemiskinan, pengangguran dan peningkatan kesejahteraan di daerah ini.

Ibadah Pengucapan syukur dan hut jemaat ini di pimpin oleh majelis pertimbangan BPMS sinode GMIM Pdt. Emiritus A. W. Tampemawa, Sm.Th. Mengangkat khotbat yang terambil dari Roma 3:1-8, yang mengatakan bahwa Allah adalah setia, walaupun umat gembalaan-Nya sering melalaikan firman Allah tetapi Allah tetap setia.

Ketua Majelis jemaat GMIM Rondor Paniki Bawah Pdt. Edy Mawitjere, STh dalam laporannya mengatakan bahwa Jemaat ini telah 5 kali mengadakan pemekaran jemaat yang baru dan saat ini GMIM Rondor memiliki 15 kolom yang terdiri dari 334 kepala keluarga

0 komentar:

Posting Komentar