Rabu, 30 Juni 2010

Peringatan ke – 61 Wafatnya DR GSSJ Ratulangi, diperingati oleh keluarga Pahlawan Nasional tersebut, di makam Sam Ratulangi di Tondano Minahasa, Rabu (30/06). Walaupun peringatan kali ini hanya dilaksanaklan secara sederhana, namun memiliki makna yang sungguh besar.

Salah satu putri bungsu Sam Ratulangi Ny Uki Sudjoko Ratulangi ketika mewakili keluarga mengungkapkan kenangan indah besama orang tua semasa hidupnya. Om Sam sapaan akrab dari DR Sam Ratulangi merupakan sosok seorang ayah yang sangat familiar bagi keluarga dan orang lain.

Selama study di luar negeri (Belanda) Sam Ratulangi muda bersama rekan –rekan mahasiswa indonesia di Belanda telah berjuang untuk Indonesia. sekembalinya di tanah air Om Sam terus melakukan perjuangannya bersama para tokoh nasional lainnya untuk mengisi kemerdekaan RI.

Saat itu Om Sam sering mendapat perlakuan tidak baik dari belanda, beliau sering di buang ke daerah –daerah terpencil. Namun dengan semangat pantang menyerah toleh Tondano ini terus melakukan perlawanan kepada Belanda, ujar Ny Uki Ratulangi.

Ny Uki juga berterima kasih karena perjuangan Om Sam hingga kini telah menjadi motivator bagi kemajuan pendidikan di Sulut bahkan nasional.

Gubernur Sarundajang, mengatakan ketokohan Sam Ratulangi tidak lagi menjadi milik keluarga tetapi sudah menjadi milik banyak orang. Banyak buah pikiran Sam Ratulangi telah menjadi inspirator para pemikir di tanah air. Bahkan saya sendiri yang saat ini sedang mengambil program Doktor di Universitas Gadjah mada mengambil judul skirbsinya dari buah pikiran Om Sam, kata Gubernur.

Karena itu di peringatan ke – 61 wafatnya DR Sam Ratulangi kali ini marilah kita semua terus berdoa agar perjuangan Sam Ratulangi akan terus terpatri di lubuk hati sanubari kita semua, jelasnya.

Usai memberikan sambutan Gubernur bersama undangan lainnya melihat langsung foto – foto dokumenter Sam Ratulangi mulai masa dari kecilnya bersekolah di Tondano, masa perjuangan bersama tokoh nasional dan Presiden RI Soekarno hingga foto wafatnya Sam Ratulangi yang meninggal dunia di Jakarta dibawah ke kampung halamannya Tondano melalui kapal SWARTENHONDT dari pelabuhan Manado.

0 komentar:

Posting Komentar